59 PABRIK DIRESMIKAN PRESIDEN: KITA PERLU TERUS MEMBANGUN SEKTOR INDUSTRI

59 PABRIK DIRESMIKAN PRESIDEN: KITA PERLU TERUS MEMBANGUN SEKTOR INDUSTRI

 

 

Jakarta, Suara Pembaruan

Presiden Soeharto mengatakan, kita perlu terus membangun sektor Industri Sebab hanya dengan membangun industri itulah kita akan berhasil menyeimbangkan struktur ekonomi sebagaimana yang digariskan GBHN.

Kepala Negara mengatakan hal itu dalam sambutannya pada peresmian 59 pabrik karet dan barang-barang dari karet yang tersebar di sembilan propinsi, hari Kamis. Peresmian ke-59 pabrik itu dipusatkan di Bekasi, Jawa Barat.

Presiden mengatakan, dengan struktur ekonomi yang seimbang dalam tingkatan yang makin tinggi itulah, kita akan dapat membangun masyarakat kita menjadi masyarakat industri dengan dukungan sektor pertanian yang tangguh. “Usaha kita yang terus menerns untuk membangun itu kini telah menunjukkan hasil yang menggembirakan.”

Dalam bagian lain sambutannya, Presiden Soeharto mengatakan, pembangunan adalah usaha secara terencana untuk mengolah sumber daya alam yang kita miliki guna kemajuan dan kemakmuran masyarakat sebesar-besarnya. Tanah air kita memiliki kekayaan alam yang sangat besar, bumi kita mengandung bahan-bahan tambang yang sangat diperlukan umat manusia, semuanya kita olah dengan penuh tanggung jawab. “Kita tidak boleh menggali kekayaan alam kita tanpa perhitungan”.

Karena itulah, menurut Kepala Negara, Pemerintah selalu mendorong berkembangnya industri yang memanfaatkan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Sumber daya alam itu pun harus dapat dimanfaatkan secara optimal, baik dari segi kelestarian maupun kemanfaatannya untuk mendapatkan nilai.

Karena itu pula, Pemerintah mengambil langkah-langkah untuk mendorong tumbuhnya industri hilir perkayuan yang menghasilkan berbagai jenis produk, seperti mebel, pulp dan kertas serta industri hilir rotan.

 

27 Ribu Tenaga

Industri hilir pengolahan karet yang diresmikan itu, kata Kepala Negara, berskala menengah dengan investasi tidak terlalu besar namun dapat menyerap tenaga kerja 27 ribu orang. Pabrik-pabrik itu menghasilkan barang jadi dan setengah jadi dari karet berupa karet remah, sepatu olah raga, sarong tangan karet dan berbagai komponen kendaraan bermotor yang mempunyai daya saing memasuki pasaran ekspor.

Indonesia, menurut Presiden, mempunyai peluang besar untuk mengembangkan industri hilir pengolahan karet karena kita memiliki tanaman karet dengan jumlah besar. Namun untuk meningkatkan daya saing perlu diadakan peremajaan pohon karet dengan disertai usaha peningkatan mutu. Dalam pola Bapak Angkat, seperti yang telah dirintis di Sumatera Selatan dan Riau.

 

 

Sumber :SUARA PEMBARUAN (25/01/1990)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XII (1990), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 262-263.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.