PRESIDEN: SEMUA BUMN TAHUN INI HARUS SAMPAIKAN LAPORAN RINCI

PRESIDEN: SEMUA BUMN TAHUN INI HARUS SAMPAIKAN LAPORAN RINCI

 

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto memerintahkan semua menteri yang membawahi badan-badan usaha milik negara (BUMN) tahun ini agar menyerahkan laporan secara terperinci dan juga mengenai perkembangan BUMN tersebut.

Instruksi Kepala Negara itu disampaikan kepada para menteri ketika berlangsungnya Sidang Kabinet Terbatas Bidang Ekuin di Bina Graha, Rabu, kata Menpen Harmoko kepada wartawan ketika menjelaskan sidang yang berlangsung sekitar dua jam itu.

“Laporan yang harus disampaikan kepada Bapak Presiden bias memperlihatkan kemampuan dan peningkatan pelayanan kepada masyarakat, ” kata Harmoko mengutip instruksi Presiden.

Menumt Presiden, tugas utama BUMN bukanlah hanya mencari laba, tapi juga memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat.

Harmoko mengatakan, Menko Ekuin dan Wasbang Radius Prawiro telah menyusun laporan tentang keadaan BUMN-BUMN tersebut, namun sekarang laporan itu harus lebih diperinci.

Dalam Sidang Kabinet yang dihadiri pula oleh Wapres Sudharmono SH, itu juga dilaporkan mengenai uang yang beredar di masyarakat mencapai Rp 17,3 triliun dengan inflasi 0,91 persen pada Januari 1990 dibanding inflasi 0,04 persen pada bulan Desember. Selama tahun anggaran 1989-90, angka inflasi itu mencapai 4,88 persen.

Harmoko juga mengemukakan ekspor Indonesia pada November 1989 mencapai 1,865 miliar dolar AS, sedang impornya mencapai 1,457 miliar dolar AS, atau surplus yang dinikmati mencapai 407,9 juta dolar AS.

 

Ekspor Non-Migas

Menpen Harmoko mengatakan ekspor migas pada bulan November 1989 mencapai 699,2 juta dolar, naik 27 persen dibanding November 1988.

Sedangkan ekspor komoditi nonmigas pada November. 1989 mencapai 1,166 miliar dolar AS, naik 5,9 persen dibanding November 88.

Selama periode Januari-November tahun silam, jumlah ekspor mencapai 19,99 miliar dolar AS, naik 14,5 persen dibanding periode yang sama 1988. Dari jumlah itu, maka jumlah ekspor nonmigas mencapai 12, 178 miliar dolar AS.

“Ekspor nonmigas selama periode Januari-November itu tiap bulan rata-rata mencapai 1,107 miliar AS dibanding hanya 938 juta dolar AS pada periode yang sama tahun sebelumnya,” katanya.Ia menyebutkan mitra dagang utama Indonesia adalah Jepang, negara-negara ASEAN, MEE, serta AS, dan beberapa negara industri baru di luar Singapura.

Dalam Sidang Kabinet ini, juga disampaikan laporan bahwa serangan hama wereng coklat selama Januari ini mencapai 1.354 ha, 830 ha diantaranya berada di Sumatra Utara. Sedang serangan hama tikus mencapai 6.042 ha, 1.036 ha diantaranya berada di Sumut.

Harmoko juga mengatakan, dalam sidang itu Kabulog Bustanil Arifin melaporkan bahwa persediaan bahan pangan yang dikuasai Bulog cukup banyak sehingga masyarakat tidak perlu khawatir terutama menjelang Bulan Puasa dan Idul Fitri.

Dalam sidang itu, juga dibahas perkembangan ekspor rumput laut yang terus meningkat, serta persiapan Pameran Produksi Indonesia (PPI) di Jakarta 15 Agustus-15 September mendatang.

 

 

Sumber :ANTARA(07/02/1990)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XII (1990), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 264-266.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.