DJABAR DAERAH TERBERAT LAKUKAN TEKANAN
Muspida Djabar adakan pertemuan dengan Parpol2[1]
Djakarta, (DM)
Daerah Djawa Barat adalah merupakan satu daerah terberat dilakukannja tekanan2 setjara fisik maupun mental terhadap rakjat dalam rangka kampanje Pemilu baru2 ini, demikian tokoh muda politisi Djabar menjampaikan kesan2nja pada DM.
Dengan Angkatan Muda Siliwangi-nja Golkar Djabar telah berhasil mengobrak-abrik kekuatan lawan2nja dari Parpol dengan Gerakan brutalnja menjerbu rapat2 kampanje Parpol, bahkan menghantjurkan rumah2 rakjat jang tidak mau meninggalkan keanggautaan Parpolnja.
Kebrutalan dan tindakan2 sadis pada masa kampanje itu, demikian tokoh muda itu, semula diperkirakan tak akan segera dapat di-rem walaupun pemilu sudah usai. Tetapi tampaknja demikian tokoh muda jang tak mau disebut namanja, penguasa Djabar telah berusaha dengan sungguh2 untuk mengachiri ekses lebih djauh sesudah Pemilu dari perbuatan2 berbahaja itu. Hal ini terbukti dengan tindakan penguasa di Tjirebon terhadap oknum2 AMS jang menamakan dirinja “Komando Anti Djihad” baru2 ini.
Sementara itu Antara Bandung melaporkan, bahwa dengan mengambil tempat di Gedung “Kerta Mukti” Kamis jbl telah dilangsungkan suatu pertemuan antara Muspida Djabar dan Pimpinan Parpol/Golkar Tingkat Djabar dan pembitjaraan antara Pengurus Wilajah Partai NU Djabar dan Laksus Kopkamtibda Djawa Barat.
Dalam pertemuan2 tersebut baik pihak Muspida maupun Laksus Kopkamtibda Djabar begitu pula pihak Parpol dan Golkar menjatakan sadar akan tanggung djawab masing2 dan telah bersepakat, bahwa setelah Pemilu 5 Djuli itu akan mentjiptakan suasana tenang, tertib dan aman.
Masing2 pihak mengemukakan, bahwa mereka akan melaksanakan tugas kemasjarakatan se-hari2 dan menjatakan tidak perlu merasa chawatir terhadap suatu jg tak diinginkan.
Sementara itu Ketua Umum Partai NU Idham Chalid dan Ketua NU Djabar KH. Muiz Ali menjerukan agar semua warga NU dengan penuh kesadaran dan keichlasan membantu setjara aktip pelaksanaan kebidjaksanaan Muspida dan Laksuskomkamtib Djabar demi tertjapainja suasana tenang, tertib dan aman. Mereka mengadjak agar semua pihak setjara ichlas dan tanggung djawab mentjiptakan suatu iklim jang telah digariskan oleh Muspida dan Laksuskopkamtibda Djabar serta mendjauhkan diri dari hal2 jang menimbulkan retaknja persatuan Bangsa. Demikian Idham Chalid dan Muiz Ali. (DTS)
Sumber: DM (21/06/1971)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 743-744.