Tadjuk Rentjana: PENJEDERHANAAN PARPOL UTK. SUKSESKAN PEMBANGUNAN

Tadjuk Rentjana: PENJEDERHANAAN PARPOL UTK. SUKSESKAN PEMBANGUNAN [1]

 

Djakarta, Api

DUNIA politik Indonesia kemarin dulu agar dikedjutkan kembali dengan adanja pertemuan mendadak antara Presiden Soeharto dengan Pimpinan Parpol2.

Dalam pertemuan tsb. Presiden mengemukakan gagasan tentang djumlah fraksi dan kepemimpinan DPR hasil Pemilu, saran2 dan gagasan kepala negara tsb. dalam dua hari ini sudah akan memperoleh djawaban jang positip dari kalangan parpol2.

Kita tidak tahu persis apa kira2 jang akan disampaikan oleh Parpol2 tsb. kepada Presiden tapi melihat kondisi Parpol dan hasil Pemilu serta pengalaman selama ini dengan berpartai banjak, tapi tidak effisien dan malah terkadang tidak djarang membuat berbagai pembitjaraan djadi ber-tele2 di DPR, maka penjederhanaan parpol2 merupakan satu2nja langkah terbaik saat ini untuk bisa mensukseskan pembangunan jang tengah kita kerdjakan sekarang ini.

Penjederhaan parpol hendaknja djangan tjepat2 ditafsirkan akan mendungnja demokrasi di Indonesia, Sedangkan pengalaman selama ini dengan berpartai banjak toch bukan satu djaminan bisa dengan mudah ditegakkannja demokrasi seperti jang kita inginkan bersama2.

Dalam hubungan ini kita sependapat dengan ketua DPR GR HA. Sjaichu, bahwa lebih sedikit djumlah partai di Indonesia adalah lebih baik. begitu djuga fraksi2 dalam DPR nanti sebagai Ketua DPR GR saja berpengalaman, bahwa makin sedikit fraksi makin mudah menemukan pendapat, kata Sjaichu.

Dari utjapan Sjaichu ini sadja kita sudah bisa menarik kesimpulan bahwa penjederhanaan parpol satu2nja djawaban jang harus ditempuh, dan rupanja usaha2 mempertahankan existen Parpol selama ini tidak lebih sekedar untuk kepentingan segelintir pimpinannja dan bukan untuk kepentingan rakjat banjak.

Dengan hasil Pemilu dimana Golkar dan kelompok ABRI jang akan berperanan besar nantinja serta akan menentukan wadjah Indonesia maka kita dukung setiap usaha dan gagasan Pemerintah untuk mengadakan penjederhanaan Parpol. Kita pertjaja pihak Parpolpun tidak akan ngotot untuk tetap mempertahankan existensinja dengan mengorbankan rakjat banjak dan menghambat suksesnja pembangunan.

Apapun namanja nanti, tapi tjukup realistis dan objektip bahwa Indonesia toch achirnja tjuma akan ada tiga kelompok kekuatan politik jaitu ABRI, Golkar dan parpol. Soalnja sekarang bagaimana membagi satu porsi itu untuk Parpol jang ada. Disinilah kita akan lihat djiwa besar dari pimpinan Parpol2 jg katanja berdjuang untuk kepentingan rakjat banjak. (DTS)

Sumber: API (08/10/1971)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 776-777.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.