ARAHKAN RUMAH SAKIT UNTUK PELAYANAN MASYARAKAT LUAS

ARAHKAN RUMAH SAKIT UNTUK PELAYANAN MASYARAKAT LUAS

PRESIDEN SOEHARTO :

Presiden Soeharto minta agar rumah sakit tidak hanya mengejar keuntungan semata-mata, tetapi juga mengarahkan perhatiannya bagi pelayanan kesehatan masyarakat seluas-luasnya. Demikian pula biaya pengobatan dan perawatan kesehatan, hendaknya tetap memperhatikan kemampuan masyarakat luas.

Kepala Negara mengingatkan itu ketika membuka Kongres III Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (Persi) di Bina Graha Senin pagi kemarin.

“Rumah sakit yang tidak dapat digunakan oleh sebanyak­banyaknya masyarakat berarti tidak berjalan sesuai dengan GBHN (Garis-­Garis Besar Haluan Negara),” ujar Presiden.

Ditegaskan, dalam pengelolaannya, rumah sakit hendaknya berpegang teguh pada arah pembangunan kesehatan yang telah digariskan dalam GBHN.

Di sana antara lain ditegaskan bahwa peningkatan kesehatan dilakukan dengan partisipasi aktif masyarakat, dan diarahkan terutama kepada golongan masyarakat yang berpenghasilan rendah, baik di desa maupun di kota.

Sebagai contoh, Presiden mengemukakan, jangan misalnya di rumah sakit hanya disediakan kamar-kamar mewah yang kurang bermanfaat bagi pelayanan kesehatan masyarakat banyak.

“Wawasan rumah sakit hendaknya mengarah kepada pelayanan kesehatan masyarakat yang seluas-luasnya,” kata Presiden Soeharto.

Pemerataan

Kepala Negara mengingatkan bahwa arah pembangunan nasional harus selalu bertumpu kepada Trilogi Pembangunan, yakni pemerataan, pertumbuhan dan stabilitas nasional.

Sebagai langkah nyata untuk mewujudkan pemerataan menuju keadilan sosial, pemerataan memperoleh pelayanan kesehatan merupakan salah satu jalur dari Delapan Jalur Pemerataan yang harus ditempuh dalam pelaksanaan pembangunan nasional pada umumnya dan pembangunan di bidang kesehatan pada khususnya.

Persi yang dibentuk tahun 1978 dan telah mempunyai 15 cabang di 15 propinsi adalah satu-satunya wadah perkumpulan rumah sakit di seluruh Indonesia.

Di kota Jakarta terdapat juga Ikatan Rumah Sakit Jakarta Metropolitan (Irsjam), tetapi anggotanya juga merupakan anggota Persi. Kongres III ini akan berlangsung di Gedung Manggala Wanabhakti sampai tanggal 16 Mei.

Sesuai dengan harapan Presiden maka kongres ini memilih tema. “Pendayagunaan dan Pendayagunaan Pelayanan Rumah Sakit Menyongsong Tahun 2000”.

Ketua Umum Persi, dr. Amino Gondokusumo mengatakan, tema ini dipilih, mengingat menjelang tahun 2000 Indonesia sudah berada dalam Pelita VI yang merupakan saat lepas landas menuju masyarakat adil dan makmur.

Unit Sosio Ekonomi

Rumah sakit dalam sistem kesehatan nasional, kata dr. Amino, merupakan salah satu subsistem yang berkaitan dengan subsistem-subsistem lainnya dan rumah sakit itu sendiri telah berkembang menjadi suatu unit sosio­ekonomi yang cukup kompleks dan memerlukan pengelolaan yang benar-­benar profesional agar dapat berfungsi dengan wajar.

Tanpa meninggalkan upaya lain dalam bidang pencegahan dan promosi kesehatan, maka rumah sakit sampai detik ini masih tetap merupakan penenteram bagi seluruh masyarakat, biarpun ada kecenderungan tahun demi tahun akan adanya kenaikan biaya operasi.

Sekitar 80 naskah akan disampaikan dalam kongres ini, mencakup seluruh perikehidupan perumah sakitan. Selain itu akan diadakan pula pameran alat peralatan rumah sakit, untuk sekaligus mempromosikan peralatan rumah sakit buatan dalam negeri. (RA)

 

Jakarta, Kompas

Sumber : KOMPAS (14/05/1985)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 260-261.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.