PRESIDEN: BOLER KAYA, TAPI JANGAN TIMBULKAN KECEMBURUAN SOSIAL

PRESIDEN: BOLER KAYA, TAPI JANGAN TIMBULKAN KECEMBURUAN SOSIAL

 

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto mengatakan tidak ada larangan untuk menjadi kaya, namun harta yang didapat dengan kerja keras dan halal harus dikendalikan pemanfaatannya untuk menghindari kecemburuan sosial termasuk dalam membangun rumah mewah.

Harapan tersebut disampaikan Kepala Negara ketika menerima para pengurus baru DPP Real Estate Indonesia (REI) di Bina Graha, Rabu, kata Ketua Umum REI Mochammad Hidayat kepada wartawan seusai pertemuan tersebut.

“Tidak ada larangan bagi setiap orang untuk menjadi kaya kalau dicapai dengan kerja keras dan halal. Namun mereka diminta menahan diri, tidak terlalu berlebihan mengkonsumsi kekayaaannya,” kata Hidayat mengutip pernyataan Presiden.

Menurut Presiden, upaya orang kaya untuk mengendalikan penggunaan kekayaaannya itu penting untuk menghindarkan terjadinya masalah sosial dan juga kecemburuan sosial.

Karena itu, Presiden meminta para pengurus REI untuk mendorong orang kaya agar tidak memamerkan kekayaan mereka termasuk dalam membangun rumah mewah.

”Kami mengimbau para anggota untuk menahan diri agar tidak membangun rumah super mewah, misalnya tanah 5.000 m2 atau satu ha digunakan hanya untuk membangun satu rumah,” kata Hidayat sambil mengakui tidak ada peraturan yang melarang pembangunan rumah mewah.

Ketika ditanya wartawan tentang usaha anggota REI sampai sekarang untuk lebih memperhatikan kepentingan masyarakat berpenghasilan rendah dan menengah, tokoh real estate dari Bandung ini menunjuk pelaksanaan peraturan pemerintah tentang pembangunan rumah sederhana.

Menurut ketentuan yang ada, jika seorang pengusaha akan membangun satu rumah mewah, maka ia wajib mendirikan tiga rumah tipe menengah, serta enam rumah sederhana.

Namun angka/ratio itu sudah dilampaui oleh 886 anggota aktif REI, karena untuk satu rumah mewah rata-rata dibangun lima rumah menengah, serta 14 rumah sederhana. Hidayat mengatakan pengurus REI ingin memperbanyak lagi pembangunan rumah sederhana.

“Sebanyak 95 persen anggota REI membangun rumah sederhana,” kata Hidayat sambil mengakui iklan tentang pembangunan rumah tipe menengah dan mewah akhirnya menumbuhkan citra bahwa kebanyakan pengusaha real estate mendirikan rumah mewah.

Dalam pertemuan itu, Presiden juga meminta agar para pengusaha ikut mengembangkan rumah susun/flat seperti yang sudah dirintis pemerintah selama ini. Anggota REI juga diminta. ikut membangun kawasan industri yang sekarang bisa dimiliki pengusaha swasta.

Menurut Hidayat, dalam pertemuan itu Kepala Negara mengingatkan para pengusaha real estate untuk tidak memanfaatkan lahan produktif misalnya areal pertanian bagi pendirian rumah.

 

 

Sumber : ANTARA (29/11/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 361-362.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.