LUKMAN HARUN: GULBUDDIN HEKMATYAR MUNDUR DARI JABATAN MENLU

LUKMAN HARUN: GULBUDDIN HEKMATYAR MUNDUR DARI JABATAN MENLU

 

 

Jakarta, Antara

Gulbuddin Hekmatyar, salah seorang tokoh terkemuka Mujahiddin Afghanistan, menjelaskan bahwa dia telah mengundurkan diri sebagai menteri luar negeri pemerintah sementara Afghanistan.

Penjelasan itu disampaikannya dalam pertemuan dengan Ketua Komite Setiakawan Rakyat Indonesia-Afghanistan Lukman Harun pada 17 November lalu di markas besamya di Peshawar, Pakistan.

Lukman Harun berkunjung ke Pakistan untuk menghadiri Sidang Eksekutif Konferensi Asia untuk Agama dan Perdamaian yang berlangsung di Karachi 21-23 November lalu.

Sebelum menghadiri konferensi tersebut, Lukman Harun yang juga salah satu wakil pimpinan Muhammadiyah itu, lebih dulu berkunjung ke Islamabad, Peshawar dan Lahore.

Hekmatyar juga mengungkapkan, penyelesaian pendapat di antara para pimpinan Mujahiddin dapat diselesaikan dengan penyelenggaraan pemilu yang dilangsungkan di dalam Afghanistan, yaitu di daerah-daerah yang telah dibebaskan dan di luar Afghanistan, yaitu di kalangan para pengungsi Afghanistan.

Menteri Penerangan Pemerintah SementaraAfghanistan, Dr. Najibullah Lafraie menjelaskan di kantomya di Peshawar, bahwa pada prinsipnya, semua kelompok Mujahiddin setuju terhadap pemilu, hanya tinggal penentuan waktunya saja, kata Lukrnan dalam keterangan persnya.

Menurut Lafraie, dari kelompok Jamiat Islami pimpinan Prof. Burhanuddin Rabbani, yang merupakan kelompok Mujahiddin kedua terbesar setelah kelompok Hezb-E-Islami pimpinan Hekmatyar, pemilu sekarang belum tepat waktu karena rakyat Afghanistan masih berperang melawan rejim komunis Najibullah.

Sebaliknya, Hekmatyar menginginkan agar pemilu diselenggarakan secepatnya, yaitu dalam tahun ini juga.

 

 

Tidak Kompromi

Akhir-akhir ini, telah terjadi perbedaan pendapat yang cukup tajam di antara kelompok Mujahiddin pimpinan Hekmatyar dan pimpinan Rabbani. Oleh karena itu, usaha untuk mendamaikan perselisihan itu sedang dilakukan secara intensip, kata Lukman.

Mengenai kemungkinan kompromi dengan rejim Komunis Najibullah, semua kelompok Mujahiddin menolaknya. Begitu juga, Mujahiddin menolak usaha untuk mengembalikan bekas Raja Zahir Syah untuk memimpin Afghanistan.

Menurut para pemimpin Afghanistan, mereka terus mencapai kemajuan dalam merebut daerah-daerah di Afghanistan sehingga mereka telah menguasai sekitar 80 persen wilayah Afghanistan, kecuali kota-kota besar seperti Jalalabad dan Kabul.

Hekmatyar, yang berkunjung ke Indonesia beberapa waktu lalu sebagai Menlu, menyatakan terima kasih yang sebesar-besarnya dan salam hangat kepada Pemerintah dan rakyat Indonesia terutama kepada Presiden Soeharto atas segala perhatian dan bantuannya kepada rakyat Afghanistan selama ini.

 

 

 

Sumber : ANTARA (28/11/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 360-361.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.