IBU TIEN SOEHARTO BUKA KONGRES KE-17 PERWARI

IBU TIEN SOEHARTO BUKA KONGRES KE-17 PERWARI

 

 

Jakarta, Suara Karya

Perwari (Persatuan Wanita Republik Indonesia) menghimbau kepada berbagai pihak untuk memberikan upaya hukum tambahan, agar kaum Wanita tidak terjerumus pada pernikahan yang hanya bersifat legalistis, jauh dari hakikat membangun kehidupan rumah tangga bahagia.

Himbauan yang diungkapkan Ketua Umum Perwari Chairunnisa Jafizman SH pada pembukaan Kongres Perwari ke-17 yang diresmikan lbu Tien Soeharto di Istana Negara ,Rabu, didasari terhadap kenyataan, bahwa UU Perkawinan tahun 1974 dan PP No.10 banyak dipakai untuk formalitas saja.

Dalam masalah hukum, kata Chairunnisa, Perwari memandang perlu ada perlindungan hukum terhadap hak-hak wanita dalam perkawinan, karena masih banyak masalah-masalah yang dihadapi.

Ia mengakui, banyak tokoh yang mempelopori memberikan dorongan dan semangat melalui konsepsi untuk memuliakan kehidupan berkeluarga. “Ibu Tien Soeharto telah merintis lahirnya UU Perkawinan dan PP 10 itu,” ujarnya.

Menurut Ketua Umum Perwari, kepeloporan dan dukungan untuk membangun keluarga bahagia tidak saja dari kaum ibu, tapi banyak juga kaum pria yang mendukung upaya perlindungan hukum terhadap hak-hak wanita dan perkawinan.

 

Prioritas

Kongres yang berlangsung tiga hari di Gedung Trisula Jakarta itu diikuti 350 peserta dari seluruh Indonesia. Materi yang dibahas dalam kongres itu ialah memprioritaskan pelaksanaan bidang pendidikan, hukum, lingkungan hidup, koperasi dan ketenagakerjaan.

Menyongsong kongres, sehari sebelumnya diadakan diskusi dengan tema “menanggapi tindakan kekerasan terhadap wanita dan anak.”

Sementara itu lbu Tien Soeharto dalam sambutan pada pembukaan kongres mengharapkan, Perwari ikut mementingkan usaha peningkatan pendidikan wanita, terutama kepada kaum ibu, disamping terus melakukan konsolidasi organisasi. Ditekankan pula pentingnya peranan organisasi wanita seperti Perwari dalam pembangunan bangsa seperti sekarang ini.

 

 

Sumber : SUARA KARYA(09/02/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 788-789.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.