HUTOMO MANDALA PUTRA TERIMA SATYA LENCANA PEMBANGUNAN

HUTOMO MANDALA PUTRA TERIMA SATYA LENCANA PEMBANGUNAN[1]

 

Bandung, Suara Karya

Dua belas tokoh yang berjasa dalam pembangunan perkoperasian di Indonesia menerima penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari Pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden. Wakil Presiden Sudharmono menyerahkan penghargaan tersebut di Bandung Senin kemarin dalam upacara pembukaan Pekan Raya Koperasi, di Lapangan Gasibu, Bandung. Raker Departemen Koperasi Ketua Dekopin Prof. Dr. Sri Edi Swasono dan Ketua Badan Penyangga dan Pemasaran Cengkeh (BPPC) Hutomo Mandala Putra merupakan dua di antara dua belas penerima penghargaan Satya Lencana Pembangunan tersebut. Selain penghargaan Satya Lencana Pembangunan, Wapres sekaligus juga menyerahkan penghargaan dari Departemen Koperasi pada 33 Kepala Kantor Koperasi dari Kabupaten/Kotamadya yang dinilai berprestasi dalam melaksanakan tugas-tugas pembangunan perkoperasian dan mendorong pencapaian KUD Mandiri.

Wakil Presiden Sudharmono dalam sambutannya antara lain mengingatkan, sesungguhnya tantangan yang dihadapi oleh dunia perekonomian sekarang ini, termasuk perkoperasian diIndonesia, sangat kompleks. “Namun kita tidak mempunyai pilihan lain, kecuali berusaha dengan penuh percaya diri dan sungguh-sungguh untuk menempatkan koperasi sebagai salah satu benteng perekonornian bangsa kita,”kata Wapres.

Menurut Wapres upaya untuk  mengembangkan  kehidupan  perkoperasian memang mengalami berbagai kemajuan, namun demikian masih belum seperti yang diharapkan. Cita-cita agar koperasi menjadi salah satu pilar yang kokoh dan tangguh dalam kehidupan perekonomian bangsa Indonesia masih memerlukan usapa yang sungguh-sungguh dan waktu yang panjang.

“Oleh karena itu pemerintah dan masyarakat koperasi harus melakukan  langkah-langkah strategis dan konsepsional untuk terus mengembangkan dunia perkoperasian kita,” ujar  Wapres.

Wapres menyatakan rasa syukumya bahwa baru-baru ini telah dihasilkan Undang- undang Perkoperasian baru sebagai landasan hukum yang diharapkan lebih sesuai dengan dinamika perkembangan perkoperasian dan perekonomian pada umumnya. Diingatkan, hubungan kemitraan dan kerja sama yang saling memberikan manfaat antara berbagai bentuk badan usaha koperasi-BUMN-swasta, sangat penting artinya bagi penggalangan kekuatan dan kehidupan ekonomi nasional, yang berdasarkan demokrasi ekonomi.

Dalam kesempatan tersebut Wapres mengharapkan Raker Departemen Koperasi yang dibuka mampu menghasilkan konsepsi- konsepsi pembinaan untuk meningkatkan keberadaan dan peranan koperasi di masa mendatang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang baru.

Sementara itu penyelenggaraan Pekan Raya Koperasi I tahun 1993 ini dinilai merupakan salah satu upaya untuk menggambarkan hasil-hasil yang telah dicapai dalam mengembangkan usaha perkoperasian selama kurun waktu Pembangunan Jangka Panjang Tahap I (PJPTI).

Himpun Kekuatan

Menteri KoperasiIKabulog Bustanil Arifin dalam sambutannya menyatakan, memasuki PJPT II, perekonomian yang diwarnai dengan gejolak dan proses globalisasi ekonomi menuntut adanya peningkatan efesiensi dan produktivitas untuk memelihara ketahanan dalam kancah persaingan yang semakin tajam.

“Dalam situasi demikian, perkoperasian juga dituntut untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitasnya. Peran dan peranan koperasi dalam perekonomian nasional adalah sedemikian strategis, untuk itu koperasi harus dijadikan sebagai kekuatan yang tangguh dengan cara menghimpun kekuatan-kekuatan kecil menjadi kekuatan yang besar,” kata Menteri Koperasi.

Menurut Bustanil, koperasi tak mungkin tumbuh hanya dengan belas kasihan dan dari sumbangan-sumbangan. Koperasi baru akan dapat tumbuh dan berkembang dengan menunjukkan kemandiriannya disertai dengan tindakan nyata dan bimbingan yang sehat. Kepada Wapres dilaporkan, sampai saat ini terdapat 3.924 koperasi/KUD Mandiri. Ini berarti 98,1 persen target Pelita V sebesar 4.000 koperasi/KUD Mandiri yang telah dicapai.

Pemodal Besar

Gubernur Jawa Barat Yogie SM dalam laporannya menyebutkan, usaha mengembangkan koperasi di Jawa Barat tidak mudah karena usaha yang dilakukan oleh swasta pemodal besar tumbuh dengan pesat. Bisnis mereka merupakan saingan menyelesaikan pendidikan tingginya, lebih sedang bergabung dengan bisnis pemodal besar ketimbang mengembangkan koperasi.

Jumlah anggota koperasi di Jawa Barat kini sekitar 9,6 juta, atau kurang lebih 27 persen penduduk Jawa Barat. Sementara itu target untuk KUD Mandiri dalam Pelita V sebanyak 449 buah telah terlampau pada akhir tahun lalu sebesar 509 buah.

Pembukaan Pekan Raya Koperasi I dan Raker Depkop ditandai dengan pemukulan kentongan oleh Wapres, dilanjutkan dengan peninjauan stand Pekan Raya ini diikuti 130 koperasi dari seluruh propinsi. Dari arena Pekan Raya, Wapres menuju desa Cimekar, Kecamatan Cileunyi meresmikan selesainya pembangunan kompleks perumahan yang dibangun oleh Koperasi Bina Karya . (S-05).

Sumber: SUARA KARYA(09 /02/1993)

_____________________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 401-403.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.