BANK MATA TERIMA SUMBANGAN TIGA MOBIL DARI DEPARTEMEN SOSIAL
Jakarta, Antara
Bank Mata Pusat menerima tiga mobil sumbangan Departemen Sosial untuk disampaikan kepada tiga cabang Bank Mata yakni cabang Surabaya, Bandung, dan Padang.
Ketua Umum Bank Mata Pusat, Ny. H.T. Alamsyah Ratuperwiranegara pada acara penyerahan sumbangan mobil untuk tiga cabang tersebut di Jakarta, Jum’at mengatakan, sumbangan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan cabang Bank Mata di daerah-daerah dalam hal pencangkokan komea, maupun pengambilan mata dari seseorang donor yang meninggal dunia.
Di samping itu, untuk meningkatkan jumlah perolehan calon donor mata, katanya seraya menambahkan beberapa cabang Bank Mata telah aktif melakukan tugas-tugas tersebut, namun sering terhambat berhubung tidak tersedia sarana angkutan.
Ditegaskannya, cabang Bank Mata di daerah-daerah supaya aktif melaksanakan kegiatannya sehingga masyarakat merasakan keberadaan Bank Mata.
“Kalau hanya Bank Mata Pusat saja yang bergerak, dan daerah tidak, maka sulit bagi Bank Mata untuk mencari donor mata,” kata Ny. H.T. Alamsyah Ratuperwiranegara, yang juga menjabat Ketua Umum Perkumpulan Penyantun Mata Tuna Netra Indonesia (PPMTI) itu.
Kepada masyarakat istri mantan Menko Kesra itu mengajak agar bersedia menjadi donor mata dan ini dibolehkan oleh Agama Islam, katanya seraya menyebutkan Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) tidak melarang bila seseorang yang meninggal dunia, matanya disumbangkan bagi yang membutuhkannya.
Sebelumnya, ada kekhawatiran dari umat beragama untuk menyumbangkan matanya setelah meninggal dunia, karena itu Bank Mata Pusat memulai kegiatannya di Rumah Sakit Islam Jakarta.
“Dengan demikian umat Islam diharapkan menjadi pelopor donor mata dan kemudian pemeluk agama lain seperti Kristen, Hindu, Budha mengikutinya,” pinta Ny. Alamsyah.
Diakuinya, keberhasilan Bank Mata dalam melaksanakan kegiatannya tidak bias disamakan dengan keberhasilan Keluarga Berencana (KB) karena Bank Mata baru memperoleh donor setelah orang meninggal dunia.
Sebelumnya, Bank Mata Pusat telah menerima sumbangan mobil dari Presiden Soeharto yang diberikan kepada Cabang Jakarta, dan dari Menhankam L.B, Moerdani, demikian Ny. H.T. Alamsyah Ratuperwiranegara.
Dari Srilanka
Sementara itu, Ketua Organisasi Luar Negeri Bank Mata Pusat, dr. Bachroen Dipo mengatakan kepada ANTARA, Indonesia rata-rata menerima sumbangan lima sampai tujuh komea setiap pekan dari Srilanka.
Dulu, katanya, sumbangan komea mata dari Srilanka itu rata-rata rusak 50 persen karena hanya bisa bertahan sampai tiga hari. Tetapi sekarang tidak karena negara tersebut juga menyumbangkan cairan agar bisa bertahan lama sampai satu bulan.
Di samping itu, kata Bachroen Dipo, Bank Mata Pusat juga menerima bantuan laboratorium dari Belanda. “Jadi sumbangan dari Srilanka bisa bertahan lama,” tegasnya.
Bachroen, yang juga Ketua I Bank Mata Pusat itu mengatakan, Bank Mata juga berusaha membantu ongkos-ongkos pengobatan mata bagi anak-anak dari keluarga miskin.
Sumber : ANTARA(28/07/1989)
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal.458-459.