BINTANG MAHAPUTERA BUAT EMPAT PUTRA TERBAIK

BINTANG MAHAPUTERA BUAT EMPAT PUTRA TERBAIK

Presiden Soeharto menyampaikan tanda kehormatan anugerah negara berupa Bintang Mahaputera kepada empat putera Indonesia yang berjasa luar biasa untuk bangsa dan negara berlangsung hari ini dalam suatu upacara kenegaraan di Istana Negara.

Keempat putera Indonesia yang berjasa ialah almarhum Dr. Mohammad Roem (bekas Menlu), Prof. Dr. Baiquni. MSc (bekas Ditjen BATAN) Prof. Dr.Ir. J.A. Katili (Kaur Ditjen Geologi) dan Sumber Daya Mineral Departemen Pertambangan dan Energi) dan Prof. Roosseno (bekas Menteri PU).

Dalam surat keputusan presiden yang dibacakan oleh Sekmil Kepresidenan Marsekal Madya Kardono, dikatakan empat Putera Indonesia yang berjasa luar biasa itu, almarhum Mohd. Roem memperoleh Bintang Mahaputera Adipradana (Kelas II), sedangkan Pof. Baiquni Katili dan Rooseno mendapat Bintang mahaputera utama (kelas III).

Presiden Soeharto menyematkan anugerah Bintang Mahaputera Adipradana kepada Ny. Dahlia (76 tahun) isteri almarhum Roem, yang menerima duduk dengan diatas kursi, karena tidakkuat lagi berdiri. Kemudian berturut-turut KepalaNegara menyematkan kepada Prof. Baiquni Katili dan Rooseno.

Rangkaian

Upacara penyerahan tanda kehormatan merupakan rangkaian peringatan Hari Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke 39.

Hadir dalam upacara itu, Ny. Tien Soeharto, Wakil Presiden Umar Wirahadikusumah, Ny. Umar Wirahadikusumah, paraMenteri Kabinet Pembangunan Pangab Jenderal LB Moerdhani, serta Ketua Lembaga Tertinggi Negara. Ny. Markisah Roem yang ditanya kesannya atas anugerah itu mengatakan, dia terharu mengingat perjuangan yang dilakukan suaminya pada masa lampau.

Prof. Baiquni menyatakan senang dan bersyukur, serta Kartili mengatakan penghargaan yang diberikan kepadanya bukan untuk dirinya sendiri, tetapi untuk banyak orang. Sebab tidak ada orang yang bisa berprestasi tanpa adanya kerja sama dengan rekan-rekannya.

Rooseno mengatakan terkejut atas penghargaan itu, karena dia suka bicara keras terhadap pemerintah, tetapi maksudnya baik demi kepentingan rakyat (RA)

Jakarta, Merdeka

Sumber : MERDEKA (08/08/1984)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 615-616.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.