Bukti Keprihatinan

Jakarta, 19 Juni 1998

Kepada

Yth. Bapak H. Mohammad Soeharto

di Jakarta

 

BUKTI KEPRIHATINAN [1]

Assalamu’alaikum wr. wb.

Sebelum menulis surat ini terlebih dahulu saya mohon maaf atas kelancangan saya melayangkan surat ini kepada Bapak.

Mungkin pada awalnya pengunduran diri Bapak belum menjadi keprihatinan yang begitu mendalam buat saya. Namun orang-orang di sekeliling Bapak mulai menghindar dan bahkan ada yang mencela dan mencari-cari kesalahan Bapak.

Saya ingin membuktikan kepada Bapak bahwa saya benar-benar prihatin dan ingin menyatakan dengan tindakan dan perbuatan. Apalagi Bapak berkenan, saya ingin sekali bertemu dengan Bapak dan membica­rakannya.

Seandainya Bapak tidak bersedia dan berkenan menerima saya sebagai rakyat kecil, suatu kebanggaan buat saya jika dapat berfoto bersama Bapak atau Bapak bersedia membalas surat saya. Allah swt akan membalas semua kebaikan dan pengorbanan serta sumbangsih Bapak kepada bangsa dan negara.

Amien. (DTS)

Sembah sujud saya,

Syihabuddin, S.E.

Depok Timur

[1]     Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 810. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.