BUKTIKAN GENERASI MUDA SEBAGAI KEKUATAN PEMBANGUNAN

BUKTIKAN GENERASI MUDA SEBAGAI KEKUATAN PEMBANGUNAN

Presiden Menerima Tokoh2 Pemuda:

Pemuda Indonesia Serukan Sukseskan Pemilu

Presiden Soeharto memberi tantangan kepada generasi muda untuk membuktikan keampuhannya sebagai kekuatan pembangunan. Tantangan itu diajukan karena generasi muda sampai saat ini sudah berhasil membuktikan keampuhan sebagai kekuatan pendobrak bangsa Indonesia.

"Generasi muda telah berhasil membuktikan keampuhannya sebagai kekuatan pendobrak bangsa. Kini generasi muda pun ditantang untuk membuktikan keampuhannya sebagai kekuatan pembangunan," demikian dikatakan Kepala Negara ketika menerima anggota DPP KNPI. Dewan Pertimbangan Pemuda serta tokoh­tokoh pemuda di Istana Negara Jakarta, hari Jumat.

Kepala Negara memberi petunjuk agar dapat berperan secara tepat dalam pembangunan, maka generasi muda harus tahu sifat pembangunan yang sedang dilaksanakan. Ke arah mana pembangunan akan bergerak, apa saja yang harus dicapai dan dikerjakan.

Di samping itu generasi muda hams tahu apa yang belum mungkin dikerjakan dan apa yang belum mungkin dicapai sekarang. "Kesadaran ini penting, agar bangsa Indonesia tidak patah semangat karena lamunan muluk dan harapan­harapan yang kosong," kata Presiden Soeharto.

Dikatakan, persoalan-persoalan pokok pembangunan, telah menemukan jawaban-jawabannya dalam GBHN. Berpegangan kepada GBHN ini ditentukan oleh MPR. Karena itu, usaha untuk membangun dalam tahapan sekarang, tidak perlu mencari-cari konsep pembangunan yang lain, selama MPR tidak mengubah GBHN.

Presiden lebih lanjut mengutip GBHN yang menguraikan bahwa pembangunan dalam masa ini meletakkan masalah ekonomi sebagai prioritas. Didahulukannya pembangunan ekonomi, karena hal itu merupakan langkah pokok yang harus diambil untuk mencapai kemajuan, kesejahteraan dan keadilan sosial.

Pembangunan ekonomi yang dirasakan rakyat banyak secara merata akan mempertebal rasa persatuan bangsa Indonesia, rasa kebanggaan sebagai bangsa merdeka yang sanggup memeperbaiki nasibnya sendiri.

Dengan demikian, pembangunan ekonomi sekaligus mempunyai arti bagi pembangunan politik, pembangunan kesadaran satu bangsa dan satu negara.

11 Maret

Menyambut usaha KNPI melakukan usaha KNPI melakukan peringatan Serangan 11 Maret dan lahirnya Surat 11 Maret Presiden mengatakan dari peringatan dua peristiwa penting dan bersejarah itu, dapat ditarik banyak pelajaran yang berbahaya untuk melanjutkan perjuangan mengisi kemerdekaan bangsa Indonesia.

Dari Peristiwa serangan 11 Maret dapat dilihat bukti bahwa kekuatan asing yang lengkap persenjataannya ternyata tidak mampu menahan pukulan kekuatan rakyat yang penuh tekad.

Sedang dari lahirnya "Surat Perintah 11 Maret" juga dapat ditarik pelajaran bahwa dengan tekad rakyat yang kuat mempertahankan Pancasila, bangsa Indonesia walau selama bertahun-tahun dibius dengan berbagai semboyan dan slogan yang muluk, berhasil membebaskan dari pengaruh ideologi asing Komunisme.

Kepala Negara mengatakan, Komunisme telah ditolak bangsa Indonesia untuk selama-lamanya, karena komunisme hanya akan mengotori Pancasila.

Akan tetapi ini tidak berarti bahwa bangsa Indonesia sudah bebas dari segala tantangan. Sekarang dihadapi tantangan pembangunan yang tidak ringan.

Seruan Pemuda Indonesia

Dalam kesempatan itu Ketua DPP KNPI Aulia Rachman membacakan seruan Pemuda Indonesia untuk menyukseskan Pemilu 1982yang ditandatangani oleh DPP KNPI bersama 14 organisasi-organisasi pencetus pendukung Deklarasi Pemuda 23 Juli 1973.

Seruan Pemuda Indonesia tsb menyatakan seluruh warga negara yang mempunyai hak pilih khususnya generasi muda supaya menggunakan hak pilihnya dengan sebaik­baiknya secara jujur, wajar dan bertanggung jawab.

Pelaksanaan Pemilu yang akan datang harus berjalan sesuai dengan ketentuan perundang-undangan, jangan sampai dijadikan arena pertarungan yang menjurus pada melunturnya semangat kekeluargaan, hendaknya para peserta Pemilu menggunakan Pemilu sebagai arena persaingan konsepsi dan gagasan yang berorientasi pada program pembangunan.

Dikatakan pula Pemilu yang akan datang hams makin memperkuat jaminan terselenggaranya kesinambungan perjuangan dan regenerasi bangsa, tegak lestarinya dan regenerasi bangsa, tegak lestarinya Pancasila dan UUD 1945 dalam suasana yang makin bergairah guna meningkatkan pelaksanaan pembangunan yang semakin adil dan merata dengan kepemimpinan nasional tetap di tangan Orde Baru.

Generasi muda harus tampil sebagai pelopor dalam menciptakan suasana aman, tertib, dinamis dan harmonis di antara sesama peserta Pemilu dan warga Pemilih. Diingatkan juga, dalam Pemilu mendatang bangsa Indonesia harus makin meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya laten Komunisme dan lainnya dalam segala bentuk dan manifestasinya.

Kecuali terhadap bahaya infiltrasi pihak luar serta rongrongan-rongrongan yang ingin meruntuhkan tegaknya negara kesatuan Republik Indonesia yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Seruan Pemuda Indonesia tsb ditandatangani oleh Ketua Umum DPP KNPI, Sekjen KNPI dan pucuk-pucuk pimpinan GP Ansor GPP Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia, DPP Pemuda Pancasila, PP Gerakan Pemuda Islam, PB PMII, DPP Gerakan Pemuda Marhaenis, PPPemuda Katholik, DPP G.A.M.K.I.P.B Pemuda Muslimin, Pimpinan GPAl Washliyah, PPF JOOU, DPP Mapancas, DPP III PMI dan DPP Pemuda Pancamarga.

Selesai membacakan seruan pemuda tsb Aulia Rachman menyerahkan naskah seruan itu kepada Presiden Soeharto.

Kemudian dihadapan Kepala Negara yang didampingi Menteri Sekretaris Negara Soedharmono SH dan Menteri Muda Urusan Pemuda dr. Abdul Gafur, para pemuda yang dipimpinAulia Rachman tsb menyanyikan lagu "Padamu Negeri”. (RA)

Jakarta, Suara Karya

Sumber : SUARA KARYA (13/03/1982)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 1144-1145.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.