Kepada

Yth. Bapak Haji Muhammad Soeharto

Jl. Cendana

Jakarta Pusat

DEKATKAN DIRI KEPADA ALLAH [1]

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Dengan memohon ridho dan ampunan kepada Allah Swt, semoga Bapak dan keluarga tetap tabah menghadapi cobaan ini.

Selanjutnya saya sebagai saudara seiman merasa tergugah atas segala peristiwa dan cobaan yang menimpa bapak dan keluarga. Dulu banyak yang penuh simpatik, memohon, meminta dan lain-lain pada Bapak.

Mereka sekarang lari. Memang begitulah keberadaan dunia, tapi saya yakin masih banyak orang yang merasa berhutang budi pada Bapak. Saya mohon kepada Bapak untuk menghadapi semua ini dengan beribadah kepada Allah melalui sholat dan zikir. Ada zikir khusus yang bisa mengatasi semua masalah ini, tanpa harus banyak memikirkan dunia.

Semoga dengan mendekatkan diri kepada Allah, Bapak dan keluarga selamat dunia akhirat. Semoga pula rakyat Indonesia akan mengenang jasa-jasa yang Bapak lakukan. Semoga Allah mengampuni kesalahan-kesalahan kita. Amiin. (DTS)

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Ciputat, 26 Mei 1998

Drs. Rasyid Syakir

Ciputat

[1]     Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 1035. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.