GNB JANGAN BIARKAN DUNIA DIKENDALIKAN KELOMPOK TERTENTU [1]
Jakarta, Antara
Gerakan Non Blok (GNB) harus memainkan peranan yang lebih aktif dalam reorganisasi PBB dan dunia internasional, dalam arti, GNB harus memiliki peran dalam perkembangan dunia ketimbang hanya membiarkan dunia ini dikendalikan oleh kelompok-kelompok tertentu saja.
“Pesan pemimpin kami (Muammar Khadafi-red) itu telah saya sampaikan kepada Presiden Soeharto, ” kata Menlu Libya, Omar Mustafa Al-Muntasir menjawab pertanyaan wartawan, di Jakarta, Sabtu, mengenai isi pesan Pemimpin Libya kepada Presiden Soeharto selaku Ketua GNB.
Dikatakan, misi kedatangannya ke Indonesia adalah membicarakan hubungan bilateral Indonesia-Libya dalam kerangka kerjasama Selatan-Selatan, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.
“Kerjasama Utara-Selatan nampaknya belum mengalami kemajuan, karena itu apa salahnya kalau kita memacu kerjasama Selatan-Selatan dengan cara saling tukar pengetahuan dan pengalaman, ekonomi dan perdagangan,” katanya, didampingi Dirjenpol Deplu S Witjono.
Ia juga mengimbau agar negara-negara Selatan dapat menginvestasikan modalnya di kawasan Selatan sendiri. “Kawasan ini berkembang sangat pesat dan sangat menguntungkan bagi investor, asal dibarengi dengan proteksi yang memadai dan stabilitas yang mantap, ” tambahnya.
Libya, yang sangat mengandalkan anggaran negaranya dari minyak, kata Al-Muntasir, telah memutuskan untuk mencoba menanamkan modal baru di kawasan Asia, termasuk Indonesia, karena yakin akan stabilitas dan jaminan di kawasan itu. Pada hari Jumat (7/5), keinginan Libya telah disampaikan kepada Menlu Ali Alatas, Menteri Negara Penggerak Dana Investasi/BKPM Ir. Sanyoto Sastrowardoyo dan Menteri Perdagangan Prof Dr. Satrio Boedihardjo Joedono.
Menurut Alatas, pertemuan tersebut merupakan penjajakan pertama mengenai hubungan Libya-Indonesia dan sampai saat itu belum dapat didiversifikasikan bentuk ketjasama yang disepakati kedua negara.
Blokade Udara
Dalam kesempatan itu, Menlu Libya jugamenyesalkan sikap Dewan Keamanan (DK) PBB yang menerapkan sanksi blokade udara kepada Libya.
“Dalam sidang Organisasi Konperensi Islam di Karachi, Pakistan yang baru lalu, karll itelah mengusulkan agar sanksi DK PBB itu ditangguhkan selama musim haji agar orang-orang Libya dapat menunaikan ibadah haji ke Mekah,”kata Al-Muntasir.
Dalam hal ini, ia juga meminta dukungan Indonesia sebagai Ketua GNB dan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
“Pemerintah Indonesia dan OKI telah menyatakan akan mengusahakan sebaik baiknya agar PBB berkenan membuka koridor antara Libya dan Saudi Arabia sehingga jemaah haji Libya dapat menjalankan ibadah hajinya, ” katanya.
Menjawab pertanyaan wartawan, apakah aliran Islam di Libya termasuk Islam fundamentalis, AI-Muntasir mengatakan bahwa, Libya adalah negara Islam dan kitab suci Al-Quran merupakan fundamen bagi kehidupan masyarakat Libya, tapi Libya bukan ekstremis ataupun fundamentalis.
“Tidak ada hubungan ibadah Islam yang dilakukan Libya dengan blokade udara yang dijatuhkan DK PBB, “katanya. Sebelum ke Indonesia, Omar Mu stafa Al-Muntasir telah berkunjung ke Malaysia dan Filipina. Kunjungannya selama tiga hari di Indonesia tersebut merupakan yang pertama kalinya seorang Menlu Libya mengunjungi Indonesia. (T.PU 18/ 15.30/DN04/8/05/93 19:49)
Sumber:ANTARA(08/05/1993)
_______________________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 113-115.