GOLKAR HARUS KEMBALI MURNI[1]
Djakarta, Operasi
Konggres ke X Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) di Palembang dalam keputusannja mengenai bidang sosial politik al. menjatakan perlu penjederhanaan dan memfungsikan kembali partai politik, serta refungsionalisasi Golkar pada proporsinja kembali.
HMI berpendapat bahwa untuk mentjiptakan Pra-kondisi ke arah itu diperlukan tindakan2 seperti menjederhanakan djumlah parpol dan memfungsikan kembali partai2 politik setjara wadjar. Serta meletakkan kembali fungsi dan status Golkar pada proporsinja.
Golkar oleh HMI dinilai, disatu fihak berfungsi sebagai partai politik ikut Presiden sebagai kontestan, tetapi dilain fihak tidak menjatakan dirinja sebagai partai politik.
Dalam pemilu jang lalu Golkar djuga bertindak sebagai “partai pemerintah”, bahkan sebagai bagian dari aparat pemerintah. Dalam keadaan demikian menurut HMI maka golkar akan mudah mendjadi sumber permainan politik dan kantjah dari berbagai matjam klik – politik jang bisa saling bertempur didalamnja.
Apabila dikaitkan dengan Pemerintah atau ABRI, maka bisa mengalami krisis wibawa, bahkan bahaja perpetjahan, chususnja dalam tubuh ABRI serta pemerintah. Oleh karena itu status dan fungsi Golkar dapat ditegaskan dengan tjara diproporsikan kembali mendjadi Golongan Karya Murni, sebagai wadah gabungan organisasi2 non afilisasi partai jang berdasarkan kekaryaan dan profesi.
Aspirasi politik jang ada dalam Golkar, sekarang ini bisa disalurkan dalam suatu partai politik jang setaraf dengan partai2 lainnja, proses mana bisa dilakukan serupa proses pembentukan Partai Muslimin Indonesia melalui SK/70/1966, atau meningkatkan Golkar sebagai Parpol.
Harian Abadi hari Rabu selandjutnja memberitakan bahwa konggres HMI ini juga telah mengambil keputusan di bidang organisasi jang menegaskan bahwa HMI akan menempatkan dirinja sebagai organisasi mahasiswa independent jang mempunjai fungsi kekaderan.
Konggres ini telah memilih Akbar Tandjung dari Djakarta sebagai Ketua Umum Pengurus Besar HMI jang baru merangkap Ketua Formatur jang didampingi Ridwan Saidi dan Drs Med. Azrul Azwar djuga keduanja dari Djakarta sebagai mode-formatur menjusun PB HAMI periode 1971/1973 serta menetapkan tempat Konggres ke-XI di Bogor. (DTS)
Sumber: OPERASI (14/10/1971)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku II (1968-1971), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 936-937.