INDONESIA BUTUH PEMIMPIN KUAT[1]
Jakarta, Bisnis Indonesia
ABRI berpendapat bangsa Indonesia masih membutuhkan pemimpin yang kuat dan kekuatan mayoritas tunggal demi kesinambungan pembangunan, kata Kassospol ABRI Letjen TNI Syarwan Hamid.
“Untuk melaksanakan pembangunan supaya berjalan terus kita membutuhkan seorang pemimpin yang kuat dan tahan terpaan ombak. Orang kuat seperti Pak Harto saja, yang begitu kuat, masih kena ombak, kendati tidak goyah. Apalagi yang lain.” tuturnya.
Dia mengemukakan hal itu di depan peserta Pendidikan dan Latihan Juru Kampanye tingkat nasional PPP di sini kemarin. Hadir Ketua Umum DPP PPP Ismail Hasan Metareum, Sekjen Tosari Widjaya, Aisyah Amini, dan Dirjen Sospol Depdagri/Sekretaris LPU Sutoyo NK.
Syarwan menjelaskan kesinamhungan pemhangunan hanya dapat heljalan hila ada satu kekuatan yang dominan dalam negara Indonesia.
“Kalau tidak ada, kita akan jatuh hangun lagi seperti masa lalu.”
Menurut dia, pembangunan di Indonesia hanya dapat heljalan dengan haik hila ada pemimpin yang kuat mengingat bangsa Indonesia merupakan bangsa yang heterogen dan mempunyai potensi konflik yang tinggi.
“Tapi jangan diartikan orang selain Pak Harto tidak ada yang kuat. Ini membuktikan kalau kita hutuh pemimpin yang kuat dan kekuatan yang dominan.”
Karena itu, katanya, tugas ABRI adalah mengamankan dan menjaga supaya pemhangunan dapat heljalan secara berkesinamhungan.
“Oh sesi pembangunan itu hukan untuk golongan tertentu saja tapi tetap untuk kepentingan orang banyak.”
Semua golongan, haik partai politik maupun Golkar, tuturnya, mempunyai ambisi dan peluang untuk menjadi yang terhesar dan mayoritas di negeri ini.
“Kalau nggak hisa sekarang, ya… mungkin pada masa yang akan datang.Inikan hanya masalah waktu. Perjalanan bangsa kita ini masih panjang. Makanya PPP sedang mempersiapkan kaderuntuk menjadi yang terhesar di masa datang.” ujarnya.
Gagalkan Pemilu
Syarwan Hamid menilai menjelang pelaksanaannya hanyak pihak yang mencoha untuk menggagalkan pemilihan umum 1997, kendati tidak tampak di permukaan.
“Mereka yang tampak di permukaan memang kelihatannya tidak hegitu kuat tapi mereka sehenamya kuat sekali.”
Mereka yang mencoba menggagalkan Pemilu itu, menurut dia, memang tidak menyampaikannya secara terbuka tapi ancaman itu selalu ada dan sewaktu-waktu hisa meledak.
“Tapi ABRI sudah menciptakan kondisi supaya pada saat Pemilu suasana jadi aman.”
Karena itu, tuturnya, kalau memang ada masalah yang dialami oleh Jurkam PPP atau Jurkam lain hendaknya segera dilaporkan kepada pihak yang herwenang.
Sumber : BISNIS INDONESIA (06/12/1996)
________________________________________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVIII (1996), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal 37-38.