INDONESIA HARGAI SIKAP JEPANG TERHADAP ASEAN
Pembicaraan Telepon Soeharto-Nakasone
Presiden Soeharto menghargai sikap Jepang yang akan terus melanjutkan hubungan persahabatan dan kerja sama lebih baik dengan Indonesia maupun dengan negara ASEAN.
Hal itu dikemukakan Presiden dalam pembicaraan melalui telepon dengan PM Jepang yang baru Yasuhiro Nakasone Selasa pagi di Bina Graha.
Pembicaraan melalui telepon itu adalah atas permintaan PM Jepang Nakasone sehubungan dengan pengangkatannya sebagai kepala pemerintahan Jepang yang baru.
Pemimpin Jepang itu menyatakan kembali bahwa negerinya ingin menggalang dan meneruskan hubungan kerja sama yang baik dengan Indonesia dan negara-negara ASEAN.
Presiden Soeharto ketika menerima telepon dari PM Jepang dari Tokyo menyampaikan penghargaan dan terima kasih kepada pemimpin Jepang yang baru itu karena telah memberikan perhatian kepada Indonesia dan negara-negara ASEAN dengan memberitahukan akan mengadakan pembicaraan melalui telepon semua pemimpin kawasan itu.
Presiden Soeharto mengharapkan kontak langsung itu akan menjadi satu cara kerja atau tradisi yang bisa terus dikembangkan antara pejabat Indonesia dengan Jepang. Hal ini sangat terpuji dan bisa memperlancar kerja sama katanya.
Menteri Sekretaris Negara Soedharmono yang hadir pula dalam kesempatan itu mengatakan kepada para wartawan bahwa pembicaraan antara kedua kepala pemerintahan itu berlangsung lebih kurang 15 menit.
Ketika ditanya wartawan dia mengatakan, pembicaraan kedua pemimpin itu bersifat umum dan bagi PM Jepang pembicaraan itu merupakan perkenalan kepada pemimpin Indonesia.
"Dalam pembicaraan itu tidak disinggung kerja sama ekonomi maupun kemungkinan rencana kunjungan Nakasone ke Indonesia," katanya.
Pada awal pembicaraan Presiden Soeharto mengucapkan selamat kepada Nakasone atas pengangkatannya menjadi PM Jepang.
Hadir dalam kamar kerja Presiden Soeharto dalam pembicaraan telepon itu ialah Mensesneg Soedharmono, Dubes Jepang di Jakarta Toshia Yamasaki, dan Hiwa, Sekretaris I Kedutaan Jepang.
Ucapan Selamat
Presiden Soeharto secara resmi hari Seninjuga menyampaikan ucapan selamat kepada Yasuhiro Nakasone atas terpilihnya sebagai perdana menteri Jepang yang baru. Sedangkan Menlu ad interim M. Panggabean mengucapkan selamat kepada Shintaro Abe yang diangkat menjadi menlu menggantikan Sanao Sonoda.
Dalam ucapan selamat yang diumumkan Deplu itu, Presiden Soeharto atas pemerintah dan rakyat Indonesia mengharapkan peningkatan hubungan bilateral selama masa jabatan Nakasone ini.
"Semoga Yang Mulia mendapatkan sukses dan sehat selalu selama memangku jabatan itu," kata Presiden.
Menlu ad interim M. Panggabean dalam kesempatan itu kepada Shintaro Abe juga mengharapkan hubungan RI – Jepang yang lebih erat lagi.
"Saya mengucapkan selamat yang hangat atas pengangkatan yang Mulia sebagai menteri luar negeri Jepang," katanya.
Nakasone baru dilantik Jumat lalu sebagai perdana menteri Jepang dan sekaligus presiden LDP (Liberal Democratic PSarty) yang baru menggantikan Zenko Suzuki yang mengundurkan diri, setelah memenangkan pemilihan di majelis rendah dan majelis tinggi beberapa hari sebelumnya.
Dia berhasil mendapatkan suara terbanyak dari empat rivalnya, Shintaro Abe, Nakagawa, Toshio Komoto dan Zenko Suzuki.
Ketika pelantikannya Jum’ at itu, Nakasone sekaligus mengumumkan susunan kabinetnya dan menuniuk Shimaro Abe menjadi Menlu menggantikan Sonoda.
Tiga Negara
Selain dengan Presiden Soeharto Perdana Menteri baru Yasuhiro Nakasone, hari Seninjuga mengadakan percakapan langsung lewat telepon dengan kepala-kepala pemerintah tiga negara Asia Tenggara untuk memperkenalkan diri.
Pejabat-pejabat mengatakan Nakasone, berbicara sebentar dalam bahasa Inggris dengan Perdana Menteri Singapura Lee Kuan Yew, Perdana Menteri Thailand Prem Tinsulanonda dan Perdana Menteri Malaysia Dr. Mahathir Mohamad.
Dia juga mengadakan percakapan-percakapan serupa dengan Presiden Indonesia Soeharto dan Presiden Pilipina Ferdinand Marcos, dengan demikian mengadakan kontak pribadi dengan para pemimpin seluruh negara anggota ASEAN.
Pada Sabtu lalu, Nakasone berbicara lewat telepon dengan Presiden AS Ronald Reagan dan mengatakan dia akan berkunjung ke Washington awal tahun depan untuk mengadakan pembahasan-pembahasan mengenai situasi internasional barn yang melibatkan Uni Soviet dan RRT.
Duta besar AS untuk Jepang Mike Mansfield hari Senin bertemu dengan Nakasone dan menyerahkan sepucuk surat pribadi dari Presiden Reagan.
Sumber-sumber pemerintah mengatakan surat itu menekankan kerja sama Amerika – Jepang dan Mansfield memohon liberalisasi lebih lanjut kebijaksanaanÂkebijaksanaan impor dan meningkatkan usaha-usaha pertahanan Jepang.
Kamis lalu Nakasone mengatakan pemerintahnya akan memberi prioritas untuk memperbaiki hubungan dagang dan keamanan dengan Amerika.
Sumber-sumber pemerintah hari Senin mengatakan pula PM Malaysia sudah menyatakan hasrat untuk mengunjungi Jepang pada bulan Januari dan jadwal serta rencana perjalanannya akan diatur melalui saluran-saluran diplomatik.
Dr. Mahathir seharusnya mengunjungi Tokyo menjelang akhir bulan lalu tapi membatalkan kunjungan itu setelah Suzukimengundurkan diri dari pemerintah.
Oposisi
Partai Sosialis Jepang (JSP) yang beroposisi Minggu mengumumkan rencana program kerjanya tahun 1983 yang menjanjikan akan menghadapi garis politik "reaksioner" pemerintah baru di bawah pimpinan Perdana Menteri Yasuhiro Nakasone.
Konsep tersebut dibicarakan pada rapat umum tetap JSP yang dimulai 15 Desember mendatang.
Dalam konsep program itu, partai-partai oposisi No. 1 di Jepang tersebut menggambarkan kabinet Nakasone sebagai suatu pemerintahan reaksioner yang bertujuan membangun pertahanan dan mengubah konstitusi Jepang yang mengecam peperangan. (RA)
…
Jakarta, Merdeka
Sumber : MERDEKA (01/12/1982)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 952-954.