INDONESIA TETAP BERPIJAK PADA STRATEGI PEMBANGUNAN
PRESIDEN :
Presiden Soeharto mengingatkan kembali, Indonesia tetap berpijak pada strategi pembangunan sesuai yang ditetapkan GBHN dalam menghadapi situasi ekonomi dunia yang memprihatinkan sekarang ini.
Petunjuk Kepala Negara itu dikemukakan, ketika menerima Menteri Perindustrian Hartarto di kediaman Jl. Cendana, Jakarta Kamis.
Dalam petunjuk-petunjuknya yang ditujukan kepada kalangan dunia usaha dan sektor perindustrian tersebut, Presiden menegaskan, Indonesia tetap mengutamakan produk-produk di dalam negeri, walau produk-produk luar negeri lebih murah.
Kepada Presiden Soeharto, Menteri Perindustrian melaporkan rencana peresmian sembilan proyek industri dasar di zona industri Cilegon Jawa Barat, yang akan diresmikan Kepala Negara hari Sabtu mendatang.
Sembilan industri dasar itu terdiri atas tiga proyek industri kimia dasar dan enam proyek industri logam dasar.
Sembilan industri yang bakal diresmikan Presiden Soeharto itu nilai investasinya mencapai sekitar 214 juta dolar AS atau lk Rp 218,6 miliar. Dengan diresmikannya proyek-proyek tersebut dihemat devisa Ik 66 juta dolar AS, kata Menteri.
Sembilan proyek itu berlokasi di daerah zone industri Cilegon yang keseluruhannya merupakan program pengisian dan pendalaman struktur industri melalui pelaksanaan program keterkaitan yang luas, katanya.
Hasilkan Bahan Baku
Mengenai ke tiga industri kimia dasar dalam proyek itu, Menteri mengemukakan, akan menghasilkan bahan baku industri detergen dan bahan penolong industri tekstil.
Sedangkan industri logam dalam proyek itu menghasilkan pelat timah untuk industri pengalengan, juga industri yang diresmikan itu memproduksi peralatan untuk pengeboran minyak lepas pantai. Selain itu juga diresmikan industri mesin perkakas antara lain untuk memproduksi mesin bubut.
Menurut Menteri, walau keadaan ekonomi yang tidak menggembirakan, prospek bisnis dari sembilan industri itu cukup cerah.
Sementara itu dilaporkan pula kepada Presiden mengenai pembangunan proyek olefine tahap II di zona industri Cilegon yang mempunyai investasi lk. 200 juta dolar AS. Juga sedang dibangun terminal untuk pemasukan batu bara ke kompleks Cibinong sejumlah 1000.000 ton per tahun.
Atas pertanyaan mengenai kemungkinan penundaan dari penjadwalan pembuatan komponen bagi industri mobil, Menteri belum bersedia menjelaskannya, karena masih akan dibahas bersama dengan pihak swasta.
“Paling lambat awal tahun depan saya sudah akan menjelaskannya”, kata Menteri Perindustrian. (RA)
…
Jakarta, Antara
Sumber : ANTARA (31/10/1985)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 191-192.