JADIKAN KOPERASI KEKUATAN EKONOMI YANG DAPAT DIANDALKAN

JADIKAN KOPERASI KEKUATAN EKONOMI YANG DAPAT DIANDALKAN

 

Presiden Soeharto menegaskan, dalam membangun perekonomian nasional koperasi harus dijadikan kekuatan ekonomi yang benar-benar dapat diandalkan.

Tanpa koperasi yang kuat dan mengakar di tengah-tengah masyarakat, pembangunan masih belum dapat dikatakan berhasil, kata Kepala Negara dalam amanatnya pada peringatan Hari Koperasi ke-38 di Kendari, Jumat pagi.

“Koperasi harus kita bangun, karena koperasi merupakan wadah yang paling tepat untuk menghimpun kekuatan ekonomi mereka yang kecil serta lemah karena secara sendiri-sendiri kekuatan ekonomi yang kecil-kecil ini akan tetap lemah”, kata Presiden.

Dalam amanatnya yang bertepatan pula dengan peringatan Hari Ulang Tahun Program Keluarga Berencana Nasional ke-15 di Kendari itu, Kepala Negara mengatakan, melalui koperasi itulah sekaligus “kita berusaha memeratakan pembangunan menuju keadilan sosial”.

Ia mengingatkan, pengalaman bangsa-bangsa lain menunjukkan bahwa ditengah-tengah perkembangan perekonomian yang serba bersaing ketat sekali pun, koperasi tetap dapat hidup dengan tegak dan terhormat.

Koperasi merupakan salah satu jawaban agar perkembangan ekonomi modern tidak menjadi ajang pertarungan yang keras, kata Presiden.

Ia mengemukakan, koperasi juga merupakan wadah ekonomi yang cocok bagi pelaksanaan asas kekeluargaan yang menjadi corak dasar kehidupan masyarakat Indonesia.

Agar tidak terjerumus

Koperasi merupakan salah satu jawaban agar perkembangan perekonomian modern tidak terjerumus ke dalam kancah persaingan keras, yang kadang-kadang dapat saling mematikan, ucap Kepala Negara.

“Kita bersyukur, karena dalam tahun-tahun terakhir ini koperasi tumbuh dengan cepat di tengah-tengah masyarakat, kita” kata Kepala Negara.

Ini merupakan perkembangan yang sangat penting dan membesarkan hati dan salah satu hal yang perlu diperhatikan adalah pengelolaan koperasi hendaknya dilakukan sebaik-baiknya, agar koperasi benar-benar menjadi wadah ekonomi dalam masyarakat modern.

Ia mengatakan, perkembangan dan pertumbuhan koperasi dalam tahap pembangunan sekarang ini memasuki waktu yang penting, sebab sekarang “kita berada dalam Repelita IV yang kita perjuangkan agar benar-benar dapat menjadi kerangka landasan masyarakat adil dan makmur yang akan dimantapkan landasannya dalam Repelita V, agar dalam Repelita VI nanti pembangunan kita dapat memasuki tahap tinggal landas menuju masyarakat yang adil dan makmur itu”.

Koperasi harus menyiapkan diri agar menjadi landasan yang kuat, kokoh dan tahan uji terutama landasan di bidang ekonomi, kata Presiden.

Gerakan Nasional

Untuk itu “kita harus menjadikan koperasi sebagai gerakan nasional besar-besaran di segala bidang dan lapisan masyarakat kita” kata Kepala Negara dengan menegaskan, remaja-remaja harus dididik agar mencintai koperasi dan hidup di tengah-tengah suasana koperasi, mulai dari sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi.

Jika dari masa anak-anak dan remaja mereka telah mencintai koperasi maka kelak merekapun akan menjadi pembangun koperasi yang dapat diandalkan, kata Presiden.

Ia mengemukakan pula, agar di kantor-kantor, perusahaan-perusahaan, di desa dan kota-kota, koperasi juga harus ditumbuhkan untuk menghimpun kekuatan kemampuan ekonomi dan berusaha bersama di antara kekuatan­-kekuatan ekonomi yang kecil-kecil, tetapi meliputi masyarakat luas.

Pendeknya, sekali lagi koperasi harus menjadi gerakan nasional yang meluas, kata Kepala Negara.

Ia minta, aparatur pemerintah memberikan perhatian, dorongan dan kerja samanya, agar gerakan-gerakan koperasi secara nasional itu sukses.

Program KB

Dalam amanatnya mengenai peringatan Ulang Tahun Program Keluarga Berencana Nasional ke-15, Presiden mengatakan, suksesnya pelaksanaan program keluarga berencana merupakan “kepentingan kita semua, baik kepentingan setiap keluarga maupun kepentingan seluruh bangsa kita”.

Seperti halnya dengan gerakan koperasi, maka untuk suksesnya dan kelancaran pelaksanaan program keluarga berencana ini perlu pula adanya dukungan, dorongan dan kerja sama dari semua pihak, terutama dari instansi­instansi pemerintah yang ada kaitannya dengan pelaksanaan program KB.

“Saya harap BKKBN terus meningkatkan koordinasi dan kerja samanya dengan instansi-instansi pemerintah maupun organisasi swasta yang bersangkutan,” kata Presiden.

Dengan meningkatkan pelaksanaan program KB dan dengan memperkuat dan memperluas kehidupan koperasi, “kita semua percaya bahwa kita akan makin cepat mendekati masyarakat maju, sejahtera adil makmur dan lestari berdasarkan Pancasila”, demikian Presiden Soeharto.

Setelah menyampaikan amanatnya, Presiden kemudian menyerahkan hadiah-hadiah kepada koperasi-koperasi terbaik maupun kepada akseptor­akseptor teladan dilanjutkan dengan temu wicara dengan para peserta koperasi, akseptor dan transmigran setempat.

Jumat siang Presiden dan Ibu Tien Soeharto serta rombongan kembali ke Jakarta. (RA)

 

 

Kendari, Antara

Sumber : ANTARA (13/07/1985)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 169-172.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.