Pontianak, 1 Oktober 1998
Kepada
Yth. Bapak Jenderal (Purn) H. M. Soeharto
Jl. Cendana No.8 Jakarta
JASA BAPAK CUKUP BESAR [1]
Assalamu’ alaikum wr. wb.
Dengan hormat,
Iringan do’a kami kepada Allah Swt semoga Bapak senantiasa dalam keadaan sehat wal’afiat serta mendapat bimbingan serta ridlo Allah Swt. Amin. Ikut serta apa yang dirasakan oleh Bapak, maka tasbih kayu cendana yang diberikan, tatkala kami ikut serta rombongan Ulama se-Kalimantan dan di Istana Negara sholat Jumat di Istana (Masjid Istana). Kenangan pemberian tersebut sangat berguna, dipakai setiap wiridan, semoga menjadi amal jariyah Bapak. Allahumma Amin.
Jasa-jasa Bapak di kala menjadi Presiden RI, cukup besar hasil pembangunan yang dirasakan rakyat, bangsa dan negara, walaupun masih ada kekurangan hal ini sesuatu kewajaran karena manusia tidak sempurna.
Karena masih ada kepedulian dan tanda cinta kami terhadap Bapak, selain kami mendo’akan Bapak dengan wiridan istighosah Kubro, maka kami kirimkan Mukaddimah Istighosah Kubro, Insya Allah ada manfaatnya jika dibaca serta keseriusan mengharap limpahan bimbingan dari Allah Swt.
Demikianlah disertai mohon maaf atas kelancangan dari kami, karena kami ikut serta apa yang dirasakan keprihatinan Bapak. (DTS)
Wallahul muwadiq ila aqwamith thariq
Wassalam hormat kami,
H.M.M. Madhar Hadrawu
Majelis Ta’lim Ittihad “Dzikir & Salawat”
Pontianak
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 515. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto mengundurkan diri. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.