Jenderal TNI Purn. Soeharto: KOSTRAD AGAR JADI PELINDUNG RAKYAT YANG TERPERCAYA

Jenderal TNI Purn. Soeharto: KOSTRAD AGAR JADI PELINDUNG RAKYAT YANG TERPERCAYA

 

Jakarta, Angkatan Bersenjata

Jendral TNI Purn Soeharto selaku sesepuh Kostrad berharap agar Kostrad berharap sebagai bagian dari ABRI tumbuh makin mantap sehingga dapat menjadi perisai pengaman dan pengawal Pancasila dan UUD 1945. Juga menjadi pelindung rakyat yang terpercaya.

Harapan sesepuh Kostrad ini disampaikan dalam ucapan “Selamat” tertulisnya bersama isteri yang dibacakan oleh Panglima ABRI Jenderal TNI Try Sutrisno, Minggu pagi pada acara selamatan HUT Kostrad ke-27 di Kostrad Jakarta.

Acara selamatan yang dihadiri antara lain oleh Pangkopkamtib Jenderal TNI L.B. Moerdani bersama istri dan para sesepuh Kostrad lainnya seperti Rudini, Soeweno, Wiyogo Atmodarminto dan Soeripto itu ditandai dengan pemotongan tumpeng HUT oleh Panglima ABRI yang kemudian diserahkan kepada prajurit Kostrad termuda Prada Sukadji.

Sementara puncak upacara militernya sendiri ditandai penyerahan Pataka “Dharma Putera” Kostrad yang baru menggantikan Pataka lama, oleh Kasad Jenderal TNI Edi Sudradjat kepada Panglima Kostrad Letnan Jenderal TNI Sabala Rajagukguk. Juga ditandai dengan penyematan tanda-tanda kehormatan Satya Lencana Kesetiaan 8 tahun, 16 tahun dan 24 tahun kepada beberapa prajurit Kostrad.

 

Amankan Pembangunan

Warna lain dari peringatan HUT-nya kali ini adalah dilaksanakan bertepatan dengan berlangsungnya SU MPR 1988 yang telah dimulai sejak 1 Maret 1988. Untuk itu pula Kasad memerintahkan kepada segenap prajurit Kostrad untuk melaksanakan dan meneruskan tugas pengamanan dan penyuksesan SU MPR 1988 itu berarti akan menjamin kesinambungan pembangunan, dan juga sinambungnya bangsa menuju cita­ cita dan tujuan bangsa yang sebagaimana kita idam-idamkan senantiasa.

Di samping itu diminta pula untuk senantiasa siap menghadapi setiap tugas yang dipercayakan di atas pundak Kostrad di dalam tugas-tugas mengamankan pembangunan. Karena pembangunan di segala bidang, yang sedang giat dilaksanakan sekarang ini merupakan wujud nyata dari upaya bangsa Indonesia dalam mengisi kemerdekaan, merupakan amanat serta cita-cita para pahlawan. Terutama dalam menuju tercapainya masyarakat yang sejahtera, adil dan makmur, berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Tentang keharuman nama Kostrad yang sudah menjadi kebanggaan dan kesayangan masyarakat dewasa ini, Kasad Jenderal TNI Edy Sudrajat mengingatkan agar rasa bangga dan rasa percaya diri yang sudah ditumbuhkannya pada seluruh prajurit Kostrad tetap berada dalam landasan kejiwaan insan prajurit TNI, pejuang Sapta Marga yang rendah hati, pengawal dan pengamanan bangsa dan negara serta pengayom dan pelindung rakyat.

Sesuai dengan tema peringatan “Dengan professionalisme yang tinggi, kita kembang tumbuhkan pejuang prajurit dan prajurit pejuang”, Jenderal Edi mengharapkan kepada seluruh jajaran Kostrad, agar sebagai bala pertahanan pusat ABRI/TNI Angkatan Darat selalu meningkatkan kesiapan dan kemampuan operasional satuan-satuannya dengan sebaik-baiknya.

Di antaranya melalui kegiatan pembinaan latihan dan pembinaan satuan secara terarah, teratur, berlanjut dan berkesinambungan . Maksudnya untuk mewujudkan terselenggaranya suasana pembinaan latihan yang tumbuh dari budaya berlatih sendiri.

 

Tugas tugas Operasi

Selama 27 tahun usianya, Kostrad telah melaksanakan berbagai tugas operasi, baik tugas internasional maupun tugas operasi keamanan dalam negeri.

Tugas-tugas internasional yang pemah dilaksanakannya antara lain adalah tugas Kontingen Indonesia Garuda IV di Vietnam Selatan di mana Komandan Kontingen adalah Pangkopur Linud Kostrad Brigjen TNI Wiyogo Atmodarminto, Kontingen Indonesia Garuda VI di Timur Tengah dengan Komandannya adalah Komandan Brigif

Linud 18 Kol.Inf Rudini dan tugas Kontingen Indonesia Garuda VIII di Timur Tengah yang salah satuannya adalah Batalyon Infanteri Linud 305 Kostrad.

Sedang tugas-tugas Operasi Keamanan Dalam Negeri yang pemah dilakukan di antaranya Trikora, Dwikora, penumpasan pemberontakan G.30.S-PKI dan penumpasan Gerilyawan Komunis di Kalimantan Barat, Operasi Seroja, tugas-tugas ABRI Manunggal (AMD) dan Operasi Intelpur di Irian Jaya. Atas jasa dan semua pengabdiannya dalam berbagai tugas yang di laksanakan

kepada bangsa dan negara, maka Kostrad berdasarkan Surat Keputusan Presiden RI No.Kep Press/055/TK/1968 tanggal 17 Desember 1968, menerima anugerah “Sam Karya Nugraha”.

 

15 Panglima

Sampai usianya ke-27 sekarang ini, tercatat 15 orang Panglima yang sudah memimpin Kostrad.

Mulai dari Mayjen TNI Soeharto dari IMaret 1961 sampai 2 Desember 1965, Mayjen TNI Umar Wirahadikusumah dari 2 Desember 1965 sampai 17 April 1967, Mayjen TNI A. Kemal Idris dari 17 April 1967 sampai 11 Maret 1969, Brigjen TNI Wahono dari 11 Maret 1969 sampai 20 Pebruari 1970, Mayjen TNI Makmun Murod dari 20 Pebruari 1970 sampai 26 Desember 1971, Mayjen TNI Wahono dari 26 Desember 1971 sampai 12 April 1972’

Mayjen TNI Poniman dari 18 April 1971 sampai 4 Mei 1974. Mayjen TNI Himawan Soetanto dari 4 Mei 1974 sampai 4 Januari 1975, Mayjen TNI Leo Lopulisa dari 4 Januari 1975 sampai 19 Januari 1978, Mayjen TNI Wiyogo Atmodarminto dari 19 Januari 1978 sampai 21 Maret 1980, Mayjen TNI Ismail dari 21 Maret 1980 sampai 24 Januari 1981, Letjen TNI Rudini, dari 24 Januari 1981 sampai 25 Mei 1983, Letjen TNI Soeweno dari 25 Mei 1983, sampai 30 Januari 1986. Mayjen TNI Soeripto dari 30 Januari 1986 sampai 21 Agustus 1987 dan Letjen TNI Sabala Rajagukguk dari 21 Agustus 1987 sampai sekarang.

 

 

Sumber: ANGKATAN BERSENJATA (17/03/1988)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 398-399.

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.