JICA AKAN TETAP MEMBANTU PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN INDONESIA

JICA AKAN TETAP MEMBANTU PENINGKATAN PRODUKSI PANGAN INDONESIA

 

Jakarta, Antara

Badan Kerjasama Internasional Jepang (JICA) akan terus membantu Indonesia dalam upaya peningkatan produksi pangan, karena Jepang turut menyadari betapa penting mempertahankan tingkat swasembada pangan bagi negeri ini, kata ketua badan tersebut Kensuke Yanagiya di Jakarta, Senin.

Setelah diterima Presiden Soeharto di Bina Graha, Yanagiya menjelaskan kepada wartawan bahwa sejak akhir tahun 1950-an Pemerintah Jepang turut memberikan bantuan teknis bagi upaya peningkatan produksi pangan khususnya beras di Indonesia

“Jadi kami turut gembira ketika Indonesia mencapai tingkat swasembada beras dalam tahun 1980-an ini,” ucap Yanagiya yang didampingi Dubes Jepang untuk Indonesia Sumio Edamura dan Kepala Perwakilan JICA di Jakarta Yasuo Kitano.

Dalam pertemuan setengah jam itu memang Presiden Soeharto menjelaskan kepada tamunya mengenai arti penting peningkatan pangan bagi rakyat Indonesia yang jumlahnya 170 juta jiwa.

Atas pertanyaan wartawan, Yanagiya menjelaskan selama beberapa tahun terakhir ini pihaknya telah memberikan bantuan teknik kepada Indonesia bernilai delapan milyar yen/tahun dan sejumlah itu pula untuk bantuan hibah.

Yanagiya mengemukakan, di masa mendatang wilayah Asia-Pasiflk akan terus berkembang dan ia menilai Jepang dan Indonesia merupakan negara sangat penting untuk menunjang pengembangan tersebut, baik di bidang ekonomi, politik maupun budaya.

“Oleh karena itu kami memandang perlu ditingkatkannya kerjasama kedua negara kita. Presiden juga setuju dengan pandangan kami ini,” ujar Yanagiya yang sedang berkunjung ke Indonesia selama tujuh hari.

Dalam kesempatan di Bina Graha, Yanagiya atas nama Pemerintah Jepang menyampaikan rasa turut belasungkawa atas wafatnya Sultan Hamengku Buwono IX pekan lalu. “Almarhum punya hubungan yang sangat baik dengan Jepang,” katanya.

Kensuke Yanagiya menjabat President JICA sejak Januari 1988.

Dalam lawatannya ke Indonesia ia akan bertemu dengan sekitar 200 tenaga ahli Jepang yang sedang melaksanakan bantuan teknik di negeri ini.

JICA adalah suatu badan yang dibentuk tahun 1974 oleh pemerintah Jepang untuk melancarkan bantuan teknik bagi negara-negara berkembang berdasarkan perjanjian bilateral.

Melalui JICA ribuan sarjana dan mahasiswa mengikuti latihan teknik di Jepang, sementara ratusan ahli Jepang datang ke berbagai negara berkembang untuk memberikan bimbingan teknik di bidang-bidang pertanian, industri, pekerjaan umum, kesehatan, pendidikan, komunikasi massa dan sebagainya.

Untuk mendukung bantuan teknik tersebut, JICA juga menyalurkan bantuan hibah terutama untuk pengadaan peralatan latihan.

 

 

Sumber : ANTARA (10/10/1988)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 572-573.

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.