Cirebon, 11 Desember 1998
Kepada
Bapak H. M. Soeharto
Jl. Cendana No. 8
Jakarta Pusat
KAGUM DAN BANGGA ATAS KETABAHAN
BAPAK [1]
Assalamu’alaikum wr. wb.
Dengan segala hormat, Wantjik di Cirebon, mengabarkan pada Bapak H. M. Soeharto yang terhormat, bahwa Wantjik dan keluarga dalam keadaan sehat-sehat wal’afiat. Begitu juga dengan Pak Harto beserta keluarga besarnya. Amien ya robbal ‘alamin.
Terlihatnya banyak orang yang kurang senang pada saat ini terhadap Bapak, namun Wantjik yakin Allah tidak akan membenci umatnya. Apalagi, dalam ajaran Islam tidak diperbolehkan menjelekkan sesama umat-Nya. Sedangkan pintu maaf dari Allah selalu terbuka.
Wantjik kagum dan bangga terhadap Bapak H. M. Soeharto atas ketabahan, ketegaran dan kekuatan hati menghadapi persoalan-persoalan yang dialami pada saat ini.
Wantjik hanya dapat mendoakan pada Allah, semoga Bapak Haji Muhammad Soeharto beserta keluarga besarnya diberikan hidayah dan barokah. (DTS)
Amien.
Wassalam,
Wantjik Bakri
Cirebon 45151
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 678. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.