KANADA SIMPATI DAN DUKUNG PRINSIP WAWASAN NUSANTARA [1]
Jakarta, Suara Karya
Pihak Kanada menyatakan simpati dan dukungannya terhadap usaha2 serta tujuan2 Indonesia yang merupakan suatu negara nusantara untuk memasukkan prinsip wawasan nusantara ke dalam konvensi hukum laut yang sedang dikerjakan.
Demikian dinyatakan dalam pernyataan bersama Presiden Soeharto dan PM Trudesu yang dikeluarkan Jumat pagi, di Ottawa. Pernyataan bersama itu dikeluarkan sebagai hasil dari pembicaraan2 yang diadakan oleh Presiden Soeharto dan PM Kanada Trudesu dalam rangka kunjungan kenegaraan Presiden RI ke Kanada.
Kedua Kepala Pertahanan dalam pemyataan bersama itu mengemukakan kedua pihak taat pada prinsip2 Piagam PBB, Presiden Soeharto menyatakan harapannya agar PBB janganlah menjelma menjadi suatu gelanggang, untuk saling konfrontasi tetapi sebaiknya dapat ditumbuhkan menjadi suatu forum bagi usaha2 bersama.
Kedua Kepala Pemerintahan menegaskan pentingnya Konferensi PBB mengenai hukum laut dalam usahanya untuk menciptakan dan menjamin pengaturan yang sehat dan pada kekayaan laut dalam rangka gagasan “zone ekonomi” dan “warisan bersama umat” serta atas dasar ketaatan terhadap kepentingan2 ekonomi, kedaulatan nasional, kesatuan dan keutuhan wilayah dan lingkungan hidup negara2 pantai sambil sepenuhnya memperhatikan kepentingan pokok mutlak negara2 yang berkondisi geografis yang khas.
Kedaulatan Ekonomi
Presiden Soeharto dan PM. Kanada dalam pernyataan bersama itu bersepakat untuk lebih mempererat hubungan perdagangan dan kerjasama ekonomi antara kedua negara. Presiden Soeharto menyambut baik kebijaksanaan Kanada sebagai suatu yang sepenuhnya sejalan dengan usaha2 ke arah perbaikan dan pengembangan kerangka2 baru dalam kerjasama ekonomi internasional.
Dalam pernyataan bersama itu disebutkan bahwa dalam rangka partisipasi Kanada dalam pembangunan ekonomi Indonesia serta guna melancarkan perdagangan antara kedua negara, pemerintah Indonesia dan Kanada pada tanggal 8 Juli 1975 telah menandatangani suatu memorandum pengertian bersama.
Sebagai kelanjutan pengertian bersama itu wakil2 kedua pemerintah akan mengadakan perundingan ke arah persetujuan guna menyediakan fasilitas2 kredit Kanada sejumlah 200 juta dollar Kanada untuk membantu Indonesia dalam membeli barang2 sertajasa2 Kanada.
Hubungan Erat dan Akrab
Kedua kepala pemerintahan dalam meninjau keadaan internasional dengan gembira mencatat adanya kecenderungan global kearah peredaan ketegangan (detante) dan pendekatan antara negara2, namun menyesalkan bahwa disamping itu masih tetap adanya situasi konflik dan ketegangan2 di berbagai wilayah di dunia.
Mereka menyatakan harapannya bahwa proses peredaan ketegangan tersebut dapat segera meliputi pula wilayah2 itu. Mereka bersepakat, kedua pemerintah perlu saling konsultasi mengenai pelbagai masalah yang menyangkut wilayah Pasifik.
Tentang Hubungan2 Ekonomi Internasional
Dalam meneliti hubungan2 ekonomi internasional, kedua kepala pemerintahan itu menekankan pentingnya dan perlunya diselesaikan segera berbagai masalah ekonomi yang berjangkauan global.
Dalam pertumbuhan tatanan ekonomi internasional perlu diberi perhatian penuh pula kepada prinsip2 kerjasama internasional atas dasar keadilan dam pembangunan cepat di negara2 berkembang.
Kedua kepala pemerintahan juga sepandangan bahwa dalam mengembangkan kerangka2 bersama yang baru dalam hubungan2 internasional perlu diberi perhatian yang mendesak pula kepada pengaturan2 internasional yang menyangkut masalah2 komoditi dan liberalisasi perdagangan, karena pengaturan2 tersebut dapat merupakan salah satu aspek terpenting dalam usaha pembangunan negara2 berkembang. (DTS)
Sumber: SUARA KARYA (07/07/1975)
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 571-572.