Kecewa Bapak Mengudurkan Diri

Lampung, 27 Mei 1998

Kepada

Yth. Bapak Soeharto

di Jakarta Pusat

KECEWA BAPAK MENGUNDURKAN DIRI [1]

Assalamu’alaikum wr. wb.

Pertama-tama nanda ucapkan ribuan kata maaf apabila kedatangan surat ini mengganggu kesibukan Bapak dan maksud kedatangan surat nanda ini antara lain:

  1. Ingin mengucapkan selamat ulang tahun yang ke-77 kepada Bapak Soeharto pada tanggal 8 Juni nanti.
  2. Nanda amat kecewa dengan diundurkannya Bapak jadi Presiden Republik Indonesia.

Maaf Pak nanda terlalu lancang berkata tapi itulah yang ada pada diri saya saat ini. Sehabis shalat tak henti-hentinya nanda selalu berdoa supaya krisis moneter segera berakhir dan Bapak bisa menjadi Presiden kembali. Nanda menangis ketika Bapak berpidato di TV saat itu betapa terharunya diri nanda saat itu mendengar Bapak mengundurkan diri. Dengan perjuangan selama 30 tahun lebih nanda benar-benar kagum akan ketegaran Bapak selama ini. Sekali lagi nanda mohon maaf karena nanda menulis alamatnya hanya singkat yaitu Jl. Cendana Jakarta saja.

Ananda benar-benar mengharap surat nanda ini dapat dibalas karena pas tanggal 8 Juni 1998 nanti bertepatan dengan ulang tahun Bapak nanda juga akan menghadapi soal-soal ulangan semester caturwulan III (tiga) di SMP untuk menentukan naik kelas atau tidak. Saat menulis surat ini kakek nanda lagi pulang dari sawah tak lupa dia kirim salam buat Bapak sekeluarga. Dan kini kakek nanda udah berusia 80 tahun.

Kiranya cukup sekian surat nanda mohon maaf atas segala kata­kata yang kurang berkenan. Dan nanda akan senantiasa berdoa untuk Bapak sekeluarga dan semoga Tuhan Yang Maha Esa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya untuk Bapak sekeluarga. (DTS)

Wassalam

Hormat nanda

Menik Ambar Wati

Lampung

NB:Tolong surat ini Bapak balas beserta foto supaya nanda semangat dalam belajar. Terima kasih atas bersedianya Bapak mau membalas.

[1]     Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 701-702. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.