PRESIDEN MEMINTA KERJA LEBIH KERAS :
KELESUAN EKONOMI DUNIA BERPENGARUH BAGI PEMBANGUNAN
Seluruh rakyat Indonesia berharap agar Sidang Umum MPR Maret 1983 mendatang dapat menghasilkan GBHN yang menjamin kesinambungan dan peningkatan pembangunan nasional. Hal ini dikatakan Presiden Soeharto Rabu pagi ketika memberi sambutan pada peringatan Hari Ibu ke-54 di Balai Sidang Senayan, Jakarta.
Presiden mengatakan kita saat ini berada dalam tahap akhir dari Repelita Ill dan segera akan memasuki tahun pertama dari Repelita IV, untuk kurun waktu 1984 sampai 1988.
Apa yang akan kita lakukan sebagai bangsa dalam lima tahun mendatang semuanya akan dirumuskan dalam GBHN yang dewasa ini sedang dipersiapkan Badan Pekerja MPR untuk nanti dibahas dalam Sidang Umum MPR bulan Maret 1983, katanya.
Kelesuan Ekonomi
Dikemukakan pelaksanaan pembangunan di masa-masa datang jelas akan dipengaruhi oleh kelesuan ekonomi dunia dewasa ini. Kelesuan itu sangat luas pengaruh buruknya dimana-mana termasuk Indonesia.
Meskipun keadaan dunia yang suram itu tidak mungkin kita hindari pengaruhnya terhadap pembangunan kita demikian Presiden namun hal itu tidak perlu menggelisahkan ataupun mematahkan semangat kita.
"Asalkan kita semua mau meningkatkan lagi usaha dan kerja keras kita bila perlu dengan penuh pengertian melaksanakan sebaik-baiknya langkah-langkah yang tampaknya pahit tapi demi perbaikan dan kebaikan keadaan yang cerah dikemudian hari, pasti kita akan dapat melanjutkan pembangunan kita menuju kemajuan dan kesejahteraan bersama," kata Presiden.
Menurut Kepala Negara keberhasilan pembangunan yang dicapai sekarang ini yang memungkinkan kita mampu memiliki ketahanan ekonomi yang memadai.
Antara lain berkat langkah-langkah yang ketat yang diambil dan dilaksanakan secara bersama dengan penuh kesadaran dalam usaha mengatasi hambatan-hambatan pembangunan di masa lampau.
Presiden menandaskan untuk tetap memelihara gerak maju pembangunan nasional. Sumber daya yang kita miliki harus kita manfaatkan sebaik-baiknya efektif dan seefisien mungkin dan dengan partisipasi aktif dari seluruh kelompok masyarakat termasuk kaum wanita dan kaum ibu.
Presiden berharap agar hal-hal ini mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dari organisasi-organisasi wanita.
"Untuk itu hendaknya organisasi wanita terus mengkonsolidasikan dirinya dan menyiapkan program-program kegiatan yang konstruktif produktif dan realistis "ujar Presiden. (RA)
…
Jakarta, Sinar Harapan
Sumber : SINAR HARAPAN (22/12/1982)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 1007-1008.