KITA MEMASUKI MASYARAKAT YANG BERUBAH BESAR BESARAN MENJELANG AKHIR ABAD KE-20
Presiden Soeharto:
Dengan melaksanakan pembangunan kita bertekad menghindari bermacam2 kegagalan yang pernah dialami oleh bangsa2 lain dalam memasuki tahap pembangunan masyarakat moderen. Saat ini hendaknya menjadi renungan yang sedalam2nya sebab kini kita justru sedang berada di depan pintu gerbang memasuki masyarakat industri.
Kita sedang memasuki terbentuknya masyarakat yang akan mengalami perubahan besar2an di masa depan menjelang akhir abad ke-20 ini. Demikian sambutan Presiden Soeharto pada pembukaan Muktamar ke-27 Nahdlatul Ulama Sabtu, di Pondok Pesantren Salafiyah Syafiyah Sukorejo-Asembagus (Situbondo).
Menurut Presiden, dengan melaksanakan pembangunan sebagai pengamalan Pancasila, kita memelihara kesinambungan dan peningkatan sejarah masa lampau, masa sekarang dan masa datang.
Karena itu pembangunan sebagai pengamalan Pancasila berarti bahwa pembangunan bangsa kita merupakan kelanjutan, peningkatan dan pembaharuan yang terus menerus dari perjuangan kita di masa lampau yang berlandaskan Pancasila.
Masyarakat moderen memang menjanjikan harapan kehidupan yang lebih makmur dan lebih menyenangkan. Akan tetapi jika kita tidak waspada maka kita dapat menderita karena penyakit dan kerawanan2 yang dibawa oleh masyarakat moderen itu.
Kita menyaksikan pengalaman pahit pembangunan bangsa lain yang kini telah jauh lebih maju dari kita. Mereka memang diliputi kekayaan kebendaan yang belum pernah dialami oleh kehidupan manusia sebelumnya. Namun di samping itu, tidak jarang mereka menjadi jatuh miskin secara rohani sehingga kehidupan ini terasa kering tanpa arti.
Dengan membangun kita memang ingin menikmati kehidupan yang lebih baik, kata Presiden. Namun bersamaan dengan itu kita ingin tetap memiliki kekayaan rohani yang akan menyelamatkan kehidupan kita.
Karena itu ditegaskan bahwa pembangunan kita bertujuan membangun manusia Indonesia yang utuh dan membangun seluruh masyarakat Indonesia. (RA)
…
Jakarta, Business News
Sumber : BUSINESS NEWS (10/12/1984)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VII (1983-1984), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 842.