TAK BENAR PEMBANGUNAN KINI MENGABAIKAN BIDANG NON EKONOMI

Presiden pada Kongres Nasional

LVRI TAK BENAR PEMBANGUNAN KINI MENGABAIKAN BIDANG NON EKONOMI [1]

 

Jakarta, Kompas

Presiden Soeharto Jumat kemarin membantah dengan tegas pendapat2 yang mengatakan bahwa pembangunan yang dilakukan pemerintah sekarang hanya memperhatikan bidang ekonomi saja dan mengabaikan sama sekali bidang non­ ekonomi.

Berbicara pada pembukaan Kongres Nasional ke – 3 Legium Veteran RI di gedung Granadha, Kepala Negara mengatakan disamping memprioritaskan pembangunan ekonomi, kita juga berusaha mengembangkan kehidupan demokrasi, mendewasakan kebebasan, memperkokoh kehidupan konstitusionil dan mengusahakan kepastian hukum.

“Teranglah, walaupun pembangunan ekonomi ditempatkan pada kedudukan yang terdepan, tetapi sejalan dengan itu pembangunan bangsa dalam arti yang luas tetap kita kerjakan. Kita lakukan itu, karena kita sadar, bahwa pembangunan ekonomi saja tanpa usaha memberi tempat dan arti terhadap nilai2 kemanusiaan tidak akan mendatangkan kebahagiaan. Sebaliknya, perbaikan dan mutu kehidupan juga tidak akan tercapai dalam keadaan ekonomi yang buruk,” kata Presiden.

Ia mengakui, bahwa keadaan ini jelas belum memuaskan, apalagi sempurna. Kepincangan2 dalam gerak ekonomi masih dirasakan. Kita belum puas dengan hasil2 yang dicapai dan kita sadar bahwa masih banyak yang harus dikerjakan dan perbaiki. Sebaliknya apa yang dicapai kini tidak kecil hingga kita boleh berbesar hati dan meneruskan pembangunan dengan landasan hasil2 Repelita I dilanjutkan dengan Repelita II dan seterusnya.

Diharapkan tahap2 Repelita mendatang itu dapat lebih menyelaraskan kepincangan2 yang terasa sekarang. Yang penting demikian Kepala Negara. adalah keyakinan bahwa langkah awal yang ditempuh benar2 merupakan pilihan yang tepat dari sejumlah kecil pilihan yang tersedia. Lagipula, yang tidak kalah penting adalah terus memelihara arah kepada tujuan2 yang telah ditetapkan semula. Repelita II nantinya akan menangani secara lebih luas dan mendasar berbagai masalah sosial ekonomi yang selama ini belum mungkin terpecahkan.

Jangan Mimpikan Keajaiban

Sewaktu dimulainya Repelita I pada awal tahun 1969, Presiden berulang kali menegaskan bahwa jangan berharap yang bukan2. “Kita jangan mengimpikan keajaiban. Pembangunan adalah proses perbaikan yang tidak ada putus2nya.

Begitu banyak masalah dan tantangan yang dihadapi sehingga menggarap dulu masalah yang paling mendesak. Kita tangani masalah2 yang akan dapat mencegah kemerosotan ekonomi dan kita garap masalah2 yang memungkinkan kita bergerak lebih maju.”

Harapan Presiden pada Kaum Veteran

Kongres Nasional Veteran ke-3 ini diikuti sekitar 500 anggota dari selurnh Indonesia dan beberapa peninjau asing dari Korea Selatan, Singapura, dan Malaysia.

Presiden mengharapkan agar Kongres ini dapat mencapai hasil2 yang nyata dan berguna, baik bagi keluarga veteran sendiri maupun bagi masyarakat luas yang sedang membangun itu, disamping haus menempatkan diri ikut serta dalam melaksanakan pembangunan. Semangat yang dimiliki dulu yaitu pengabdian dan kesetiaannya pada kepentingan rakyat perlu dipelihara. Sebab semangat dan pengabdian itulah yang akan memberi arah pada kemampuan baru yang harus dimiliki dalam membangun masyarakat Indonesia yang modem dan berpancasila.

Sebelumnya, pada upacara pembukaan Kongres LVRI di perdengarkan sajak “Tumbang Negara” yang dibawakan oleh pelajar SMA Setiabudi, Lili Gandawati dengan penuh emosi dibarengi tiupan2 trompet dan pukulan2 drum. (DTS)

Sumber: KOMPAS (17/11/1973)

 

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 240-241.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.