MENDAGRI: PEMDA HENDAKNYA BENAR-BENAR MEMBINA DIRI [1]
Samarinda, Antara
Mendagri Moh Yogie SM meminta pemerintah daerah hendaknya benar-benar membina diri, mempersiapkan kemampuan, semangat dan moralitas yang sesuai dengan kepercayaan yang makin banyak diterimanya, baik dari pemerintah pusat maupun masyarakat.
“Pemerintah pusat akan lebih banyak membina Pemda I secara intensif dan ekstensif, sebaliknya pemerintahan lapisan terbawah hendaknya mampu dan memiliki kemajuan yang kuat memberikan umpan balik,” kata Yogie saat mengambil sumpah dan melantik Gubernur Kalimantan Timur, HM Ardans SH, di Gedung DPRD Kaltim, Samarinda, Sabtu.
HM Ardans SH dilantik kembali menjadi Gubernur Kaltim untuk periode II 1993-98 setelah pada proses pemilihan 22/4 lalu memperoleh 36 suara, sedangkan calon lainnya Eddy Suahedi BA (Ketua DPD Golkar Kaltim) meraih lima suara dan Drs. Yurnalis Ngayoh (Pembantu Gubernur Wilayah Balikpapan) mendapat empat suara.
Mendagri mengatakan, peran kepala wilayah, baik di tingkat I maupun tingkat II akan memegang posisi kunci, karena sebagai tempat bertemunya kepercayaan pemerintah dan masyarakat, apalagi pada masyarakat yang banyak diwarnai sifat paternalistik (seorang pemimpin tidak hanya dimaknakan dalam fungsinya).
Hubungan pemerintah terhadap masyarakat yang dibinanya, kata Yogie, adalah memberikan kemudahan dan membangun keselarasan bagi terciptanya usaha masyarakat dalam membangun diri dan tanah airnya.
“Persepsi pemerintah sebagai pelaksana pembangunan dan rakyat bertindak sebagai pembayar pajak, dan menikmati hasil pembangunan saja, hendaknya mulai dikurangi, “tegasYogie.
Pendapatan Asli
Menurut Mendagri, ada dua masalah penting yang harus ditangani Pemda yakni, mengentaskan kemiskinan dan meningkatkan pendapatan asli daerah. Kedua hal itu sangat erat berhubungan dengan prinsip otonomi.
Figur pimpinan wilayah sebagai pribadi, katanya, sangat besar peranannya karena usaha yang bersangkutan dengan hal tersebut didasari motivasi masyarakat sendiri.
“Saya percaya, saudara HM Ardans SH memiliki kemampuan dan mau membina pribadinya yang semakin menyatu dengan masyarakat Kaltim yang makin heterogen,” katanya pada acara rapat paripuma DPRD Kaltim yang dipimpin ketuanya Hartadi Pramitu.
Karir
Gubernur Kaltim HM Ardans SH merupakan “orang lama” dalam Pemda setempat. Dia mengawali karir sebagai Kabag Ekonomi (1964-66) dan setahun kemudian menjadi Karo Hukum (1967-68) merangkap Asisten I Sekwilda.
Pada 1979-84, Ardans menjadi Sekwidla, lalu menjadi Wagub 1984. Pertama kali menjabat sebagai Gubernur Kaltim pada 7 Aprill 1988 dan sekarang diangkat kembali menjadi gubernur periode kedua berdasarkan Keppres Nomor 198/93 yang ditetapkan pada 17 Mei 1993.
Suami dari isteri bernama Farida Padmo Ardans yang dinikahi tahun 1968 dan ayah dari empat putera ini, dilahirkan di Sanga-Sanga, Samarinda I Juni 1938. Gelar Sarjana Hukum (pidana)-nya diraih dari Universitas Gadjah Mada pada tahun 1963.
Dia pernah mendapat bintang tanda jasa Satya Lencana Karya Satya dari Presiden Soeharto pada 1991, Bintang Legiun Veteran Jasa Bakti dari LVRl pada 1989, Manggala Karya Kencana dari BKKBN 1989, dan Lencana Melati dari Kwarnas Pramuka pada 1992.
Setelah mengambil sumpah dan melantik Gubernur Kaltim HM Ardans SH, Mendagri langsung menghadiri pelantikan Ketua Dharma Wanita dan Ketua Tim Penggera kPKK Kaltim Ny.Farida Padmo Ardans oleh Ny. Yogie SM. (FAX-PU16/ SDM002/001/SUOS/7: 1OAM/DN06/19/06/93 13:21)
Sumber: ANTARA (19/06/1993)
______________________________________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 136-137.