MENDAGRI PERTEMUAN GUBERNUR BUPATI INDONESIA

MENDAGRI PERTEMUAN GUBERNUR BUPATI INDONESIA

Menteri Dalam Negeri Soepardjo Rustam menegaskan kepada para gubernur, bupati dan walikotamadya se-Indonesia agar meninggalkan kegiatan seremonial dan ritual yang berlebihan.

Menteri Dalam Negeri mengemukakan hal itu ketika memberikan pengarahan pada rapat kerja gubernur, bupati, walikotamadya se-Indonesia di Jakarta, Senin siang.

Menurut Mendagri, acara jamuan rapat, hidangan pertemuan, dan acara menjamu tamu yang banyak terjadi di daerah, telah berubah menjadi kegiatan seremonial dan ritual yang berlebihan, dan para gubernur, bupati dan walikotamadya harus secara berani meninggalkannya.

“Marilah kita bertanya kepada diri sendiri, apakah kegiatan seperti itu bukan berarti merupakan dorongan keterpaksaan supaya kita berada dalam posisi besar pasak dari pada tiang”, ujar Mendagri.

Rapat kerja yang berlangsung sekarang ini, kata Mendagri, adalah yang pertama kali dihadiri oleh gubernur, pembantu gubernur, bupati dan walikotamadya kepala daerah se-Indonesia dalam kurun waktu lima tahun terakhir ini.

Ia mengatakan, pertemuan peserta yang cukup besar ini mungkin oleh sementara pihak akan dinilai tidak efisien, tetapi seperti dijelaskan, rapat kerja sekarang ini hanya berlangsung sekali dalam lima tahun, dan akan membahas masalah­-masalah yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

Sesuai dengan tema rapat, rapat kerja akan difokuskan pada penyelenggaraan Pemilu serta peningkatan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan di daerah melalui disiplin, efisiensi dan produktivitas.

Dengan demikian, menurut Mendagri, sasaran yang ingin dicapai juga sangat terkait erat, yaitu memantapkan kesiapan penyelenggaraan Pemilu, yang dalam jangka waktu 93 hari lagi akan mencapai puncaknya.

Upaya ini sangat penting untuk dilakukan secara sistimatis dan terencana, mengingat bahwa keberhasilan penyelenggaraan Pemilu akan menjadi penentu bagi terpeliharanya stabilitas nasional dan dilanjutkannya pembangunan nasional.

Sasaran lain, kata Mendagri, mengikhtiarkan berkembangnya kondisi yang dapat mendorong mengakarnya disiplin, efisiensi, dan produktivitas dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan.

Rapat kerja yang akan berlangsung sampai tanggal 22 Januari 1987 itu diikuti 27 gubernur, 44 pembantu gubernur, 241 bupati, 48 walikotamadya, satu walikotamadya administratif dan lima walikota DKI Jakarta.

Peserta Raker juga disertai isteri mereka, yang akan mengadakan kegiatan sendiri dan dipimpin Ny. K. Soepardjo, dan juga akan mendapat pengarahan dari Ibu Tien Soeharto.

Sebelumnya Presiden Soeharto di Balai Sidang Jakarta, memberikan pengarahannya serta membuka acara rapat kerja. (RA)

 

 

Jakarta, Antara

Sumber : ANTARA (19/01/1987)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 30-31.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.