MENPERTAM PADA LAPORAN HASIL KOMITE LIMA OPEC

MENPERTAM PADA LAPORAN HASIL KOMITE LIMA OPEC

 

 

Jakarta, Antara

Di pasaran memang ada kelebihan suplai minyak baik dari negara OPEC maupun non OPEC, namun sampai sekarang belum terdengar ada negara anggota OPEC yang menjual minyaknya demikian Menteri, setelah melapor kepada Presiden Soeharto di Bina Graha tentang hasil pertemuan Komite Lima Menteri OPEC di Wina yang berlangsung Kamis dan Jumat pekan lalu, Subroto mengatakan kepada wartawan, bahwa pertemuan itu menyimpulkan adanya kelebihan minyak dipasaran dewasa ini, baik dari negara anggota OPEC maupun non OPEC.

Namun Ia tidak menyebutkan suatu angka yang pasti berapa banyak kelebihan minyak tersebut. Ia hanya mengatakan, kelebihannya diatas batas produksi tertinggi OPEC 16,6 juta barrel per hari, tapi lebih rendah dari yang diperkirakan para pengamat yang menurut berita mencapai 19 juta barrel per hari.

“Ini semua hanya perkiraan, sebab beberapa negara tidak mengumumkan tingkat produksi mereka misalnya Iran dan Irak yang saling berperang,” kata Menteri.

Komite Lima juga mencatat harga rata-rata minyak OPEC yang ditetapkan 18 dollar per barrel pada bulan Juli mencapai titik tertinggi yaitu 19,16 dollar AS per barrel.

Namun dengan adanya berita mengenai kelebihan minyak dipasaran harga minyak OPEC itu menurun kembali menjadi 18,16 dollar per barrel pada akhir Agustus.

“Ini berarti harga minyak OPEC masih berada diatas 18 dollar namun harus tetap waspada karena adanya penurunan kembali dari 19 dollar menunjukkan adanya kelemahan”, demikian Subroto.

Ia mengungkapkan Komite Lima yang terdiri Indonesia, Venuzuela, Aljazair, Nigeria dan Arab Saudi dalam pertemuan itu pekan lalu menugaskan tiga menteri OPEC masing-masing Dr Rilwanu Lukman dari Nigeria, Subroto dari Indonesia dan Menteri Perminyakan Venuzuela Hernandez Grisanti untuk mengunjungi negara anggota OPEC.

Mereka akan menemui Kepala Negara yang bersangkutan dalam upaya meminta komitmen mereka untuk sama-sama mengusahakan agar stabilitas harga OPEC yang sudah tercapai pada tingkat 18 dolar per barrel jangan sampai menurun kembali.

Mereka juga akan minta petunjuk langkah-langkah apa yang harus dilakukan dalam upaya lebih memperkuat OPEC demi keuntungan masing-masing anggotanya. Mulai 5 Oktober mendatang ketiga menteri itu bersama-sama akan mengunjungi negara-negara OPEC di wilayah Teluk Parsi termasuk Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi dan Persatuan Emirat Arab. Kemudian mereka akan melanjutkan perjalanan ke Libia, Aljazair dan Nigeria di kawasan Afrika.

Negara anggota OPEC lainnya termasuk Indonesia akan dikunjungi oleh ketiga menteri itu bulan Nopember mendatang.

Untuk negara-negara non OPEC, menurut Subroto, akan dikunjungi oleh sejumlah menteri OPEC yang telah menjalin hubungan pada masa-masa lalu misalnya Menteri Perminyakan Arab Saudi ke Norwegia dan Uni Soviet, Menteri Aljazair ke RR Cina, Menteri Venuzuela ke Meksiko dan Menteri Indonesia ke Malaysia dan Brunei.

Menteri Subroto menyatakan keyakinannya tingkat harga 18 dollar AS akan bisa dipertahanakan OPEC terutama apabila semua negara anggotanya tetap berdisiplin pada keputusan-keputusan organisasi.

 

 

Sumber: ANTARA (14/09/1987)

 

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 537-539.

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.