MITSUBISHI PELAJARI SISTEM BOT BAGI PLTN

MITSUBISHI PELAJARI SISTEM BOT BAGI PLTN

Jakarta, Antara

Perusahaan Mitsubishi dari Jepang sedang mempelajari penerapan sistern build, operate, and transfer (BOT) bagi pembangunan pusat listrik tenaga nuklir (PLTN) yang direncanakan akan dibangun pemerintah Indonesia.

Direktur Utama Mitsubishi Corporation, Shinroku Morohashi mengatakan hal itu kepada pers seusai mengadakan kunjungan kehormatan kepada Presiden Soeharto di Bina Graha, Kamis pagi. Morohashi mengatakan pihaknya sudah menyerahkan hasil studi kelayakan yang dibuat perusahaannya kepada pemerintah Indonesia.

Indonesia telah memberikan kesempatan kepada beberapa perusahaan untuk membuat studi kelayakan bagi pembangunan PLTN tersebut. Yang memanfatkan kesempatan ini adalah gabungan Westinghouse (AS), Mitsubishi, serta Ansaldo (Itali).

Kemudian yang lainnya adalah Framatom (Perancis) dan KWU (Jerbar), serta kelompok yang ketiga adalah Marubeni dan Hitachi yang keduanya dari Jepang serta ICL dari Kanada.

Berdasarkan sistem BOT tersebut, yang akan membangun adalah perusahaan yang memenangkan tender dan kemudian mengopera sikanya. Setelah jangka waktu tertentu yang disepakati kedua pihak maka proyek ini akan diserahkan kepada Indonesia.

Ia mengatakan keinginan Mitsubishi untuk membangun PLTN tersebut adalah karena Indonesia seperti penjelasan Presiden Soeharto ingin mengekspor sebanyak mungkin migasnya untuk memperoleh devisa. Sedang untuk memenuhi kebutuhan energi akan dimanfaatkan batubara serta beberapa sumber energi altematif lainnya.

Ketika berbicara tentang investasi group perusahaan Mitsubishi di Indonesia, Shinroku Morohashi menjelaskan jumlahnya adalah 600 juta dolar AS yang berarti Indonesia menempati urutan kedua  terbesar di dunia setelah Amerika Serikat. Kelompok perusahaan ini telah menanamkan modal pada sekitar 150 negara.

Indonesia, katanya, tetap menarik bagi perusahaan luar negeri bagi penanaman modalnya karena iklim investasi yang menguntungkan, serta adanya undang- undang tentang penanaman modal asing. Karena itulah Mitsubishi tetap berkeinginan melanjutkan kerja sama ini. Tamu dari Jepang ini mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut, Presiden Soeharto meminta agar perusahaan-perusahaan dari negara Matahari Terbit ini memusatkan perhatian pada proyek-proyek industri hulu di Indonesia.

Sumber: ANTARA (26/11/1987)

 

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IX (1987), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 579

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.