MUI: BUKU “THE SATANIC VERSES” DITENTUKAN SELASA

MUI: BUKU “THE SATANIC VERSES” DITENTUKAN SELASA

 

 

Jakarta, Antara

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) K.H. Hasan Basri menegaskan hari Senin, keputusan ditolak atau tidaknya peredaran buku “The Satanic Verses (ayat-ayat setan)” karangan Salman Rushdie di Indonesia akan ditentukan dalam rapat MUI di Jakarta Selasa pagi.

Atas pertanyaan ANTARA, KH Hasan Basri menjelaskan, keputusan itu tentu akan berdasarkan kepada pertimbangan kepentingan dunia Islam dan agama, sementara kesulitan yang dihadapi MUI adalah belum membaca buku itu.

Sejauh ini, MUI baru memperoleh keterangan dari berbagai sumber baik dari berita internasional maupun dari saluran-saluran lainnya.

Namun, dunia Islam sudah menampakkan sikap yang jelas untuk menolak kehadiran buku yang dinilai menghina agama Islam itu, katanya.

Pertanyaan ini diajukan ANTARA sehubungan adanya keterangan Presiden Soeharto kepada Wakil Presiden Iran Mir Halim di Tokyo Minggu pagi bahwa Pemerintah Indonesia akan menolak masuknya dan peredaran buku “the Satanic Verses” jika MUI menyatakan buku tersebut menghina dunia Islam dan ajaran agama.

Kepada Presiden Soeharto, seperti diungkapkan Mensesneg Moerdiono di Tokyo, Mir Salim menjelaskan bahwa buku karangan novelis Inggris itu telah menimbulkan masalah besar di Iran karena dinilai menghina dunia Islam dan agama Islam.

Berita terakhir malah menyebutkan bahwa pengarang buku itu, Salman Rusdhie, diancam hukuman mati paling lambat 15 Maret tahun ini.

 

 

Sumber : ANTARA(27/02/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 751.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.