PBNU INSTRUKSIKAN PILIH SOEHARTO JADI PRESIDEN
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU) dengan suratnya tertanggal 4 Desember 1982 menginstruksikan kepada warga Jami’ yah NU dalam MPR untuk memilih Jendral (Purn.) Soeharto sebagai Presiden/Mandataris pada periode 1983/1988.
Surat yang ditandatangani oleh Rois II KH Masjkur, Katib Aam KH Hamid Wijaya dan Sekjen HM Munasir dengan pertimbangan bahwa sudah tiba saatnya PB NU untuk melaksanakan amanat Munas Ulama NU di Kaliurang tanggal 31 Agustus 1981. PB NU, agar memilih Presiden/Mandataris untuk masa jabatan 1983/1988 dengan cara konstitusional.
Di samping itu mempertimbangkan pula surat penegasan PB NU tanggal 28 September 1982 mengenai keharusan warga NU menjaga kesinambungan kepemimpinan nasional.
HM Munasir ketika dihubungi mengatakan, kini pada akhirnya warga NU mengambil sikap mencalonkan Jendral (Purn.) Soeharto dengan pertimbangan yang sangat demokratis dan tidak kekanak-kanakan.
Kenapa pada Munas Ulama di Kaliurang tidak secepat mengambil sikap yang demikian, menurut dia, nanti disangka warga NU menjadi latah.
"Karena saat itu berbagai kalangan sangat gencar mencalonkan Jendral Soeharto," ujarnya. (RA).
…
Jakarta, Merdeka,
Sumber : MERDEKA (08/12/1982)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 962.