Pengabdian Luhur

Jumat, 22 Mei 1998

Kepada

Yth. Bapak Soeharto

di Jakarta

 

PENGABDIAN LUHUR [1]

 

Assalamu’alaikum wr. wb.

Sebelumnya, saya memperkenalkan diri, bahwa nama saya Ati Rohayati, salah seorang remaja pengagum Bapak Soeharto.

Bapak Soeharto yang sangat saya hormati, saya sebagai seorang warga negara Indonesia sangat bangga mempunyai putra bangsa yang sejati seperti Bapak Soeharto, karena sejak masa kepemimpinannya, Bapak Soeharto memimpin bangsa dan negara Indonesia dengan penuh ke-wibawaan, arif dan bijaksana serta penuh pengabdian yang sangat besar, memimpin roda pemerintahan dengan penuh rasa tanggung jawab.

Sejak mana kepemimpinan Bapak Soeharto menjadi presiden RI, kami atas nama bangsa dan negara, mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya dan menyampaikan penghargaan yang setinggi-tinggi­nya kepada Bapak Soeharto, atas jasa dan pengabdiannya yang sangat besar terhadap bangsa dan negara Indonesia.

Saya sebagai anak bangsa, selalu berdoa kepada Allah swt, semoga Bapak Soeharto diberi kekuatan iman dan taqwa, dan saya juga selalu berdoa Bapak Soeharto umur panjang, ketabahan dan kesabaran, dan diberi safa’at pada hari kiamat serta diberi kebahagiaan di dunia akherat.

Bapak Soeharto yang saya hormati, saya sangat prihatin dengan terjadinya krisis moneter serta banyaknya kerusuhan-kerusuhan yang melanda bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia, sekarang sedang mengalami berbagai kesulitan yang datang bertubi-tubi, mulai dari krisis ekonomi, kerusuhan-kerusuhan sampai dengan tindakan-tindakan anarkis, serta terjadinya peristiwa aksi mahasiswa yang menuntut reformasi di segala bidang dengan memakan korban jiwa beberapa mahasiswa TRISAKTI.

Saya sebagai warga negara Indonesia, percaya sepenuhnya bahwa krisis ekonomi bersama dampaknya, akan berlalu dan perekonomian bangsa Indonesia akan kembali normal, ini semua tidak lepas dari peran serta dan kerjasama yang baik antara pemerintah, ABRI, dan masyarakat untuk selalu bahu membahu dalam mengatasi krisis ekonomi yang sedang kita hadapi serta menanggulangi tindakan­tindakan amoral lainnya yang memakan banyak korban baik korban moril dan materiil, bahkan sampai dengan korban jiwa.

Bapak Soeharto yang saya hormati, saya sangat mengagumi Bapak, di mata saya, Bapak Soeharto adalah seorang tokoh figur yang patut jadi ukuran teladan bagi semua orang terutama generasi muda.

Kita semua sadar, bahwa setiap manusia tidak pernah luput dari suatu kesalahan, baik kesalahan besar maupun kecil. Bagi kami bangsa Indonesia, Bapak Soeharto adalah seorang tokoh yang berjiwa besar dan salah satu putra bangsa yang pernah dimiliki bangsa Indonesia, bahkan seorang yang sangat disegani di negaranya serta di mata internasional dan tokoh negarawan yang terbaik di era globalisasi sekarang ini.

Saya sangat terharu sekaligus bangga dan kagum terhadap Bapak Soeharto, karena saya percaya, sejak masa kepemimpinan Bapak Soeharto, Bapak pemimpin bangsa dan negara Indonesia semata-mata demi tanggung jawab, pengabdian, serta kepercayaan dari bangsa Indonesia untuk memimpin bangsa dan negara ini dengan jiwa patriotisme dan pancasilais yang sudah terbuktikan kepemimpinannya oleh bangsa Indonesia dan di dunia internasional.

Kita sadar, sebagai manusia, kita akan mengalami suatu masa regenerasi, tak terkecuali sebagai pemimpin bangsa, cepat atau lambat akan meletakkan masa jabatannya.

Kami bangsa Indonesia, akan merasa sangat sedih dan merasa teramat kehilangan seorang putra bangsa yang begitu dikagumi dan dihormati, karena Bapak Soeharto sangat berjasa bagi bangsa dan negara serta agama kami bangsa Indonesia, tidak akan pernah lupa atas jasa dan pengabdiannya yang begitu luhur dan sangat besar dan namanya yang akan dikenang dan harum sepanjang masa.

Kita ingin, pengabdian-pengabdian pada masa kepemimpinan Bapak Soeharto bisa dilanjutkan oleh para generasi penerus bangsa, kita juga tak ingin pengabdian-pengabdian para pemimpin kita sia-sia dan mengecewakan para pemimpin yang terdahulu, oleh karena itu bangsa Indonesia harus mengisi kemerdekaan dengan membangun bangsa dan negara yang seutuhnya untuk mewujudkan suatu masyarakat yang adil dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

Akhir kata kami atas nama keluarga, menitipkan hormat dan salam kepada Bapak Soeharto beserta keluarga, semoga Allah swt melimpah­kan rahmat dan berkahnya serta meridhoi amal -amal perbuatan Bapak Soeharto dan menjadi ahli syurga yang abadi bersama istri dan keluarga  ­nya.

Dan saya berharap, sudi kiranya, Bapak Soeharto membalas surat dari pengagum Bapak ini, beserta photo Bapak dan keluarga yang disertai tanda tangan Bapak Soeharto atau cindera mata untuk kenang­kenangan saya dari Bapak Soeharto.

Saya minta maaf, bila di dalam tulisan saya, ada kata-kata yang kurang berkenan di hati Bapak. (DTS)

Terima kasih,

Wassalamu’alaikum wr. wb.

Hormat saya,

Ati Rohayati

Jawa Barat

[1]     Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 849-850. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat  yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.