Bintaro Jaya, 22 Oktober 1998
Kepada
Yth. Bapak H.M. Soeharto dan seluruh keluarga
Di kediaman Cendana
PENGAGUM BAPAK [1]
Assalamu’alaikum wr. wb.
Kami selalu mendoakan agar Bapak dan keluarga besar dalam keadaan sehat, karena nikmat sehat adalah nikmat dari segala nikmat yang diberikan oleh Allah Swt.
Kami juga harap Bapak dan keluarga dapat bersabar menghadapi situasi dan kondisi saat ini, karena kebenaran akan datang juga pada akhirnya.
Nampaknya pepatah lama yang menurut saya tidak sportif dan demokratif berlaku saat ini, yaitu Panas setahun, hapus oleh hujan sehari.
Keluarga kami pengagum Bapak, jika tidak keberatan kami ingin dikirimi foto Bapak yang ditanda-tangani langsung oleh Bapak.
Salam kami untuk Putra-Putri Bapak tercinta. (DTS)
Hormat kami,
M. Unang Muchtar & Kel.
Jakarta Selatan
[1] Dikutip langsung dari dalam sebuah buku berjudul “Empati di Tengah Badai: Kumpulan Surat Kepada Pak Harto 21 Mei – 31 Desember 1998”, (Jakarta: Kharisma, 1999), hal 665. Surat ini merupakan salah satu dari 1074 surat yang dikirim masyarakat Indonesia dari berbagai pelosok, bahkan luar negeri, antara tanggal 21 Mei – 31 Desember 1998, yang menyatakan simpati setelah mendengar Pak Harto menyatakan berhenti dari kursi Kepresidenan. Surat-surat tersebut dikumpulkan dan dibukukan oleh Letkol Anton Tabah.