PENGHARGAAN PBB DAN KUALITAS MANUSIA INDONESIA

PENGHARGAAN PBB DAN KUALITAS MANUSIA INDONESIA

 

 

Jakarta, Suara Karya

MENURUT rencana, Senin 5 Mei, Presiden Soeharto akan meninggalkan tanah air menuju Amerika Serikat untuk menerima penghargaan dari PBB mengenai keberhasilan Indonesia dalam bidang kependudukan.

“Indonesia melaksanakan pembangunan tidak untuk mencari-cari penghargaan dunia. Namun, jika apa yang dilakukan Indonesia dinilai patut dihargai, Indonesia akan menerimanya dengan perasaan bersyukur,” kata Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana (BKKBN) Pusat, Haryono Suyono, mengutip pesan presiden selesai diterima, Kamis lalu, sehubungan dengan penghargaan yang akan diberikan PBB, pada 8 Juni yang akan datang.

Menurut Kepala BKKBN Haryono Suyono, Presiden menegaskan bahwa penghargaan itu akan dijadikan momentum untuk memacu program KB di Indonesia agar upaya untuk menciptakan masyarakat yang bahagia dan sejahtera di negeti ini dapat segera terwujud.

PEMBANGUNAN bidang kependudukan dengan program KB sebagai salah satu sarana utama, memang merupakan salah satu kunci bagi upaya untuk mewujudkan masyarakat yang bahagia dan sejahtera. Sebab, ditinjau secara makro, jumlah penduduk yang terus bertambah dengan tingkat laju pertumbuhan yang makin lama makin tinggi, pada akhirnya akan menjadi beban yang makin berat karena terbatasnya sumber-sumber daya dan fasilitas untuk menampung pertumbuhan penduduk yang tinggi itu.

Ditinjau secara mikro, jumlah anak pada setiap keluarga yang tetap besar jika tidak ada KB, akan menghambat program peningkatan kualitas manusia Indonesia. Sebab, untuk meningkatkan kualitas manusia, jasmaniah dan mental rohaniah, tidak cukup hanya diberi makan yang berkualitas pula, tetapi juga pendidikan dan pembangunan mental rohaniah yang berkualitas. Dan, hal ini hanya bisa dicapai bila setiap keluarga, di samping dapat memberikan isian fisik kepada anggota keluarganya, juga membeti isian mental rohaniah yang kualitasnya makin tinggi.

Dalam hubungan itulah pembangunan kependudukan dengan KB sebagai salah satu sarana utama, memegang peranan yang sangat strategis. Oleh karena itu, wajar sekali bila melalui Presiden Soeharto, bangsa Indonesia menerima penghargaan mengenai kependudukan dari PBB.

NAMUN, bersamaan dengan penghargaan itu, di pundak bangsa Indonesia melekat pula tuntutan untuk lebih menggalakkan program KB tidak hanya dengan tujuan kuantitatif, tetapi lebih-lebih lagi kualitatif.

Sebab, dari penghargaan PBB yang jelas membanggakan itu, juga tersirat harapan agar Indonesia mampu mengangkat diri menjadi bangsa yang berkualitas, jasmaniah dan mental-rohaniah, yang dapat memberi sumbangan yang makin berkualitas pula dalam perikehidupan antar-bangsa.

Untuk menjawab tantangan yang dibawa oleh penghargaan PBB, maka bersamaan dengan upaya makin memantapkan pelaksanaan program kependudukan termasuk KB, barangkali, tidak terelakkan untuk meningkatkan pula pelaksanaan program pembangunan di bidang-bidang lain. Semua itu harus bermuara pada meningkatnya kualitas bangsa, dan kualitas manusia Indonesia dalam semua aspek, dalam arti yang sesungguhnya.

 

 

Sumber : SUARA KARYA (03/06/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 821-822.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.