PENGHAYAT KEPERCAYAAN TIDAK AKAN MEMBENTUK AGAMA BARU

PENGHAYAT KEPERCAYAAN TIDAK AKAN MEMBENTUK AGAMA BARU

 

 

Jakarta, Antara

Himpunan Penghayat Kepercayaan terhadap Tuhan YME (HPK) hari Jum’at menegaskan bahwa pihaknya tidak akan membentuk agama baru karena kepercayaan yang diyakini oleh para penghayatnya itu memang bukan agama.

Penegasan itu dikemukakan Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat HPK, Zahid Hussein, dalam keterangannya kepada wartawan di Jakarta sehubungan akan berlangsungnya Munas V HPK di Kaliurang, Yogyakarta, 18-20 Desember mendatang.

Dikatakannya bahwa Kepercayaan terhadap Tuhan YME merupakan keyakinan yang dilandasi oleh batin atau rohani, oleh karena itu para penghayatnya pun selama ini terdiri atas para penganut agama.

Zahid Hussein menambahkan bahwa ia bisa mengerti jika selama ini banyak orang yang salah mengartikan Kepercaya an terhadap Tuhan YME.

“Karena tidak kenal maka tidak mengerti.Tetapi mereka yang belum mengerti itu lama-lama tentu akan mengerti juga,” katanya.

Menurut Zahid Hussein, Kepercayaan terhadap Tuhan YME tidak bisa diidentikkan dengan suatu tradisi atau adat masyarakat dari daerah-daerah tertentu yang berbentuk lahiriah, bahkan pula tidak identik dengan ilmu-ilmu klenik.

Kepercayaan tersebut, sambungnya, lebih menitik beratkan pada kegiatan doa dalam batin atau rohani, antara lain dengan tujuan mencapai rasa kedamaian serta kebahagiaan.

 

Amanat Presiden

Tentang Munas V HPK, Zahid Hussein menjelaskan bahwa pertemuan itu akan diikuti sekitar 500 peserta, antara lain terdiri atas pengurus berbagai perkumpulan atau paguyuban Kepercayaan terhadap Tuhan YME dari berbagai penjuru tanah air.

Berdasarkan catatan DPP HPK, dewasa ini ada 190 perkumpulan atau paguyuban Kepercayaan terhadap Tuhan YME terdaftar sebagai anggota HPK, dan sebagian besar berada di Jawa.

Menurut Zahid Hussein, Presiden Soeharto akan menyampaikan amanat tertulisnya pada munas tersebut, sementara pejabat tinggi Pemerintah yang akan memberikan pengarahan antara lain Menteri Penerangan Harmoko dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad Hassan.

Munas itu akan memilih pengurus baru DPP HPK, di samping menyusun program kerja organisasi untuk periode mendatang.

Ketika ditanya apakah ia masih bersedia dipilih kembali memimpin HPK periode lima tahun mendatang, Zahid Hussein menyatakan ia tidak berambisi untuk itu, namun jika dikehendaki oleh munas ia tidak akan menolaknya.

Munas V di Kaliurang nanti merupakan kelanjutan dari musyawarah-musyawarah nasional HPK sebelumnya. Munas IV HPK diadakan di Cibubur Jakarta tahun 1984, munas III di Tawangmangu Jateng 1979, Munas IT di Purwokerto Jateng 1974, dan munas I di Yogyakarta 1970.

 

 

Sumber : ANTARA (08/12/1989)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XI (1989), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 585-586.

 

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.