PENINGKATAN KERJASAMA EKONOMI KEUANGAN INDONESIA – KUWAIT DI BAHAS

HM Soeharto dalam berita

PENINGKATAN KERJASAMA EKONOMI KEUANGAN INDONESIA – KUWAIT DI BAHAS [1]

 

Jakarta, Berita Yudha

Presiden Soeharto dengan didampingi Menteri/Sekretaris Negara Sudharmono di Bina Graha siang kemarin menerima delegasi Parlemen Kuwait yang dipimpin Ketua parlemen Kuwait, Khalid Saleh al Ghunaim, mereka disertai Ketua DPR KH. Dr Idham Chalid.

Delegasi Parlemen Kuwait tsb. terdiri enam orang dan diantaranya disertai istrinya dan akan berkunjung di Indonesia selama 5hari antara lain mengunjungi daerah2.

Selesai pertemuan dengan Presiden Soeharto ketua Parlemen Kuwait Khlaid Saleh al Ghunaim yang memberikan keterangan pers dalam bahasa Arab yang kemudian diterjemahkan Ketua DPR Idham Chalid antara lain mereka menyatakan kegembiraannya dapat bertemu dan bertukar pikiran dengan Presiden Soeharto.

Dalam pembicaraannya dengan Presiden menurut ketua Delegasi Parlemen Kuwait telah dibahas bagaimana dapat meningkatkan kerjasama yang saling menguntungkan kedua negara. Bagaimana dapat ditemukan cara2 yang tepat untuk meningkatkan kerjasama bidang ekonomi, keuangan dan pembangunan.

Indonesia menurut Khalid Saleh al Ghunaim adalah merupakan negara kaya dan makmur, dan Kuwait mempunyai banyak uang. Dalamhu bungan ini Delegasi Parlemen Kuwait menjanjikan untuk membantu mengusahakan kepada Pemerintahnya agar bersedia membantu Indonesia.

InsyaAllah hasil2 pembicaraannya dengan Presiden dan apa2 yang dilihatnya itu akan disampaikan kepada Pemerintah kuwait. Parlemen Kuwait akan berusaha sekuat-kuatnya agar Pemerintah Kuwait membantu Indonesia dalam bidang keuangan.

Delegasi Parlemen Kuwait menilai dapat melalukan kerjasama dalam bidang kehutanan, pertambangan dll. Delegasi Parlemen Kuwait juga merencanakan mengunjungi Kalimantan Timur.

Pimpinan Majelis Permusyawaratan/Dewan Perwakilan Rakyat republik Indonesia yang terdiri dari KH. Dr Idham Chalid (Ketua), Kartijo (wkl. Ketua MPR) dan Drs. Sumuskum (wkl. Ketua DPR) kemarin pagi telah menerima kunjungan kehormatan Delegasi Majelis Nasional Kuwait yang diketuai oleh Khalid Saleh al Ghunaim.

Pada kesempatan tersebut Khalid Saleh mengucapkan rasa terima kasih atas sambutan yang diberikan terhadap rombongan sehingga mereka tidak merasa asing berada di Indonesia. Hal ini disebabkan banyak yang menguasai bahasa Arab.

Disamping itu diharapkan sebagai negara pelopor dari negara2 nonalignment Indonesia dapat terus maju dan tetap menjadi pelopornya.

Sementara dalam sambutan itu Khalid atas nama delegasi menyampaikan turut prihatin atas terjadi gempa bumi di Irian Jaya dan Bali.

Pertemuan singkat yang berlangsung secara ramah tamah itu akhirnya ditutup dengan undangan dari Khalid Saleh yang mengharapkan DPR RI dapat pula meluangkan waktunya untuk berkunjung ke Kuwait.

Delegasi Majelis nasional Kuwait yang tiba di Indonesia minggu malam atas undangan parlemen Indonesia dan mengunjungi pimpinan MPR/DPR RI adalah Khalid Saleh al Ghunaim, Ibraheem Ali Khraibut, Ismael Ali Dashti, Jasr Khjalid al Jaser, Abullah Jaqoo al Wazzan, Mohammad Achmad al Rusaid, Abdullah AMohsin al Bedah.

Untuk rombongan istri2 delegasi Parlemen Kuwait dibawah pimpinan Ny. Khalid Saleh al Ghunaim kemarin pagi telah pula mengadakan pertemuan dengan ibu-ibu dari Pimpinan MPR/DPR RI.  (DTS)

Sumber: BERITA YUDHA (03/08/1975)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku IV (1976-1978), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 144-145.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.