PERS TUMBUH MENEMPATI PADA POSISI STRATEGIS

PERS TUMBUH MENEMPATI PADA POSISI STRATEGIS

PRESIDEN MENILAI:

Pers telah tumbuh dan menempatkan diri pada posisi strategis dalam kehidupan masyarakat, Presiden Soeharto mengemukakan penilaiannya Senin siang tatkala berbicara pada peresmian gedung Dewan Pers di Jalan Kebon Sirih nomor 34, Jakarta Pusat.

”Setapak demi setapak," kata Kepala Negara "pers telah dapat menjadikan dirinya sebagai salah satu kebutuhan hidup masyarakat dan pikiran pikiran yang berkembang dalam masyarakat ini merupakan kekuatan besar dari suatu bangsa. Peranan pers yang demikian besar jelas meminta tanggungjawab yang lebih besar lagi."

Dikatakan dalam kegiatan pembangunan nasional. Pers mempunyai kehormatan untuk ikut menyalakan obor penerangan dan penjelasan, sehingga masyarakat benar benar memahami arahan tujuan Pembangunan.

Gedung Dewan Pers yang dibangun sejak Oktober 1980 dengan biaya Rp 1,5 milyar itu oleh Presiden diharapkan agar benar-benar dapat dijadikan tempat pusat kegiatan masyarakat pers Indonesia.

Menurut Presiden Soeharto lebih dari hanya sekedar memberikan penerangan untuk dimengerti pers mempunyai kehormatan pula untuk membuat masyarakat yakin akan kebenaran arah pembangunan yang dituju dan yang akan membawa bangsa ini kepada hari depan yang lebih cerah.

Bahkan oleh Kepala Negara diingatkan pers mempunyai kehormatan untuk melakukan pengawasan sosial agar kesalahan­kesalahan baik yang dibuat Pemerintah maupun masyarakat sendiri dapat diperbaiki sehingga tidak menimbulkan korban yang tidak perlu.

Menurut Presiden dalam menjalankan tugasnya pers mempunyai kebebasan untuk menulis dan inengutarakan pendapat. Karena itu pers sungguh-sunguh merupakan sarana ampuh untuk melakukan tugas tersebut. Juga diharapkan hendaknya pers nasional benar benar ikut membina kehidupan dan kemajuan bangsa.

Pemilu

Dikatakan, memantapkan stabilitas nasional yang dinamis melaksanakan pemilihan umum bulan Mei mendatang.

Berkata Presiden Soeharto, "Saya sangat mengharapkan agar pers ikut serta dalam kegiatan besar bangsa kita untuk membuat Pemilihan umum yang akan datang itu benar berhasil dengan baik. Kepada masyarakat perlu ditanamkan kesadaran bahwa mengikuti Pemilihan Umum adalah sangat penting karena dengan itu rakyat melaksanakan hak-hak politiknya yang asasi."

Selain itu, Presiden juga rnengharapkan agar pers ikut mengajak masyarakat berpesta demokrasi yang meriah tapi tertib dan menghindari sikap berkonfrontasi apalagi bermusuh musuhan.

"Dengan ajakan ini pers akan memberi bantuan berharga dalam memelihara stabilitas, ketertiban dan ketenteraman masyarakat", demikian Kepala Negara mengingatkan.

Kebutuhan Mutlak

Sementara itu Menteri Penerangan Ali Moertopo juga selaku ketua Dewan Pers pada kesempatan diatas menyatakan pers merupakan sub sistem dari sistem nasional yang kehadirannya dalam kehidupan masyarakat, bangsa dan negara sudah menjadi kebutuhan mutlak

Selanjutnya mengenai pembangunan gedung Dewan Pers yang pembangunannya dipikul secara gotong royong oleh anggota Asssosiasi Importir Film Mandarin, Menteri Penerangan Ali Moertopo menyatakan keadaan tersebut mencerminkan jiwa kekeluargaan antara unsur pers dan unsur perfilman. Atas usaha tersebut Menpen memberikan penghargaan sebesar besarnya.

Selain itu juga disampaikan penghargaan kepada Assosiasi Importir Film lainnya seperti Assosiasi Importir Film Eropa dan Amerika yang telah memugar Monumen Pers Nasional di Sala, Jateng dan membuat patung perjoangan di Pacitan.

Assosiasi Importir Film Asia non Mandarin yang membangun monumen perjuangan rakyat di Tapanuli dimana pada 10 Maret akan diresmikan oleh Menko Polkam M. Panggabean.

Tidak Sampai Hati

Ketua harian Dewan Pers BM. Diah dalam memberi sambutan pada upacara peresmian Gedung menyatakan. Pers Indonesia telah mendapat hadiah sebuah perumahan besar dari kalangan bukan pers. Namun demikian bukan berarti pers Indonesia tidak mempunyai kesanggupan mengumpulkan dana untuk membangun gedung sendin.

Akan tetapi mengingat Menteri Penerangan selaku Ketua Dewan pers tidak sampai hati membebankan pers Indonesia dengan biaya yang cukup besar. Karena sebagian tersebar masih lemah maka pers Indonesia tidak digerakkan mencari dan menyediakan dana pembangunan.

Dalam pada itu Sudwikadmono selaku KetuaAssosiasi Importir Film Mandarin dan selaku ketua Pelaksana Pembangunan Gedung Dewan Pers melaporkan gedung dibangun diatas tanah seluas 3070 m2 milik Yayasan dewan Pers Indonesia. bertingkat delapan dengan dilengkapi ruang rapat, auditorium, cafetaria dan fasilitas lainnya.

Pembangunan selesai dalam waktu satu setengah tahun dengan biaya sebesar Rp. 1,5 Milyar. Dikatakan berkat adanya usaha gotong royong antara pengurus dan anggota Assosiasi Film Mandarin beserta para pengedar film di daerah dan pengusaha bioskop pembangunan gedung dapat berjalan dengan baik. (RA)

Jakarta, Merdeka

Sumber : MERDEKA (02/03/1982)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 1075-1077.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.