PERTANIAN MERUPAKAN MASALAH POKOK UMAT MANUSIA
PRESIDEN SOEHARTO :
Masalah yang menyangkut bidangpertanian merupakan salah satu masalah pokok yang dihadapkan kepada umat manusia dewasa ini, seperti kelangkaan pangan yang dialami berbagai kawasan dunia hingga dasawarsa terakhir ini, bahkan kelaparan yang menimbulkan penderitaan berjuta-juta umat manusia.
Hal ini dikemukakan Presiden Soeharto dalam pidato ketika meresmikan pembukaan konperensi intemasional ke 18 para ahli ekonomi pertanian, Selasa pagi, di Istana negara, Jakarta.
Presiden mengatakan, di samping terbatasnya sumber daya alam setempat, kelangkaan pangan dan kelaparan itu juga disebabkan faktor faktor lain seperti terbatasnya dana, rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan, cara berproduksi yang kurang efisien dan tingkat teknologi yang rendah.
Tidak ada pilihan lain, kata Presiden, kecuali semua bangsa harus dapat mengatasi tantangan besar tersebut.
Presiden menaruh perhatian besar pada konperensi internasional ini karena diri para ahli ekonomi dari berbagai penjuru dunia yang pikiran dan pengalamannya mengingat berguna bagi pembangunan masyarakat, khususnya pembangunan dibidang pangan.
Masalah-masalah yang dibahas dalam konperensi inijustru mengenai bidang yang menjadi-salah satu pusat perhatian pembangunan Indonesia.
"Karena itu kami mengambil manfaat sebesar-besamya dari konperensi ini," kata Presiden.
Konperensi berlangsung pada saat duni a memerlukan usaha-usaha mempertemukan pemikiran pemikiran dan menyelaraskan kepentingan antar bangsa dan antar kawasan yang berbeda-beda.
Karena itu lah Presiden memandang penting pertemuan bersifat teknis seperti konperensi ini.
Melalui jalan ini mungkin akan lebih berhasil dipupuk saling pengertian yang lebih baik antara umat manusia dan antar bangsa. Dengan saling mengerti itu, akan lebih mudah menggalang kerja sama yang lebih erat.
Sasaran Pembangunan Pertanian
Di hadapan 700 peserta, termasuk 400 ahli ekonomi pertanian dari berbagai cara, Presiden menjelaskan strategi pembangunan Indonesia dengan mengatakan sebagai negara agraris yang sedang membangun dirinya, Indonesia menempatkan pembangunan pertanian sebagai salah satu pusat perjuangan pembangunan.
Dengan demikian diharapkan, bidang pertanian dapat menjadi dasar dan penggerak pembangunan dibidang lainnya.
Pertanian akan tetap menjadi perhatian utama dalam pembangunan jangka panjang Indonesia karena sebagian besar rakyatnya hidup dari sektor pertanian.
Dengan pembangunan pertanian, Indonesia ingin meningkatkan pendapatan dan taraf hidup berpuluh juta petani, berswasembada pangan dan mengembangkan ekspor komoditi pertanian dalam arti luas.
Dalam jangka panjang pemerintah Indonesia berusaha membuat seimbang struktur ekonomi, struktur ekonomi yang memiliki industri yang kuat yang didukung Jengan pertanian yang kokoh.
”Hanya dengan struktur ekonomi yang demikian itulah kami akan dapat mencapai citakemerdekaan kami, masyarakat yang maju, sejahtera dan berkeadilan sosial", kata Presiden.
Oleh karena itulah pembangunan pertanian di Indonesia digarap secara terpadu diletakkan dalam kerangka besar pembangunan nasional, kata Presiden.
Tema Konperensi
Sementara itu Menteri Pertanian Sudarsono Hadi seputro dalam laporannya menyatakan konperensi yang bertema "Pertumbuhan dan Pemerataan Pembangunan Pertanian” diselenggarakan Perhimpunan Intemasional Ahli Ekonomi Pertanian yang didirikan tahun 1929 dan sekarang diketuai Prof. Theodore Dames yang juga menghadiri konperensi ini.
Selama konperensi akan dibahas 40 kertas kerja yang mencakup enam pokok, pembangunan, masing masalah masalah pertanian pada umumnya, aspek aspek analisa ekonomi pertanian, struktur danpola pertumbuhan pertanian, pemerataan untuk rakyat pedesaan strategi dan kebijaksanaan dalam pembangunan pertanian dan pedesaan dan aspek internasional pembangunan pertanian.
Konperensi ini berlangsung di Balai Sidang Senayan, Jakarta, sampai 2 September yang ak:an datang. Konperensi Intemasional ke 17 Ahli Ekonomi Pertanian diselenggarak:an bulan September 1979 di kota Bannff, Kanada.
Konperensi ke 17 ini lah yang menetapkan Indonesia menjadi tuan rumah konperensi ke 18 yang secara khusus juga akan membahas kertas kerja mengenai pertumbuhan dan pemerataan dalam pembangunan pertanian di Indonesia.
Juga memberikan kata sambutan pada upacara pembukaan konperensi ini, Presiden perhimpunan Intemasional Ahli-ahli Ekonomi Pertanian Prof. Theodore Dames yang antara lain, menjelaskan prinsip prinsip dasar dan tugas perhimpunan yang dipimpinnya.
Dijelaskan bahwa perhimpunan ini didirikan untuk lebih mempercepat saling tukar formasi antara para ahli ekonomi pertanian di dunia dan dengan demikian dapat ditingkatkan kerja sama di antara mereka. (RA)
…
Jakarta, Antara
Sumber : ANTARA (24/08/2008)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku "Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita", Buku VI (1981-1982), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 1126-1128.