JANGAN ABAIKAN TUGAS POKOK SEBAGAI IBU RUMAH TANGGA
PESAN PRESIDEN KEPADA KAUM WANITA :
Presiden Soeharto menegaskan kaum wanita Indonesia mempunyai peranan penting dan harus terlibat memikul tanggung jawab bersama untuk mensukseskan pembangunan nasional.
Hal ini dikemukakannya ketika membuka Rapat Kerja Nasional Peningkatan Peranan Wanita di Bina Graha Kamis siang kemarin.
Namun Kepala Negara juga mengingatkan, peranan kaum wanita yang demikian hendaknya jangan mengabaikan tugas pokoknya sebagai ibu rumah tangga.
“Hal ini perlu disadari sedalam-dalamnya sebab rumah tangga adalah lingkungan masyarakat yang terkecil tetapi sangat menentukan.”
“Suatu masyarakat akan runtuh jika rumah tangga yang menjadi tiang penyangga masyarakat itu runtuh terlebih dahulu. Tetapi sebaliknya suatu masyarakat akan kuat jika rumah tangga yang menjadi tiang penyangga masyarakat itu kuat dan sejahtera.”
Rakernas yang akan berlangsung dua hari ini menurut Menteri Negara Urusan Peranan Wanita Ny. Lasjiah Soetanto SH diikuti 169 peserta. Dari tingkat pusat semua pimpinan Proyek Peningkatan Peranan Wanita dari masing-masing departemen dan lembaga nondepartemen. Para pejabat dari berbagai departemen/lembaga nondepartemen yang memiliki kegiatan, yang berkaitan dengan peranan wanita serta wakil-wakil berbagai organisasi wanita.
Dari tingkat daerah diikuti para Ketua Bappeda Tingkat I dari semua propinsi serta para Kepala Direktorat Pembangunan Desa dan pimpinan Tim Penggerak PKK.
Pengetahuan dan Ketrampilan
Menurut Kepala Negara, UUD 45 menegaskan persamaan hak dan kewajiban antara sesama warga negara. Berarti ada persamaan derajad antara kaum wanita dan kaum pria. Jaminan seperti itu, ujar Presiden, sangat membesarkan hati kita.
Sebab di banyak negara, malahan juga di beberapa negara yang tergolong maju sekali pun, tidak jarang kaum wanita masih bergulat dalam perjuangan panjang untuk memperoleh persamaan hak tadi.
Persamaan hak antara pria dan wanita menurut Presiden, mempakan modal penting. Namun harus diakui, lanjut Kepala Negara, persamaan hak harus disertai dengan peningkatan kemampuan agar kaum wanita dapat menggunakan hak-haknya tadi dengan sebaik-baiknya.
Presiden Soeharto mengakui, makin hari makin banyak wanita Indonesia memegang peranan penting dalam berbagai segi kehidupan masyarakat. Namun dibandingkan dengan jumlah kaum wanitanya maka peranan yang dapat mereka sumbangkan kepada pembangunan bangsa masih harus ditingkatkan lagi.
Salah satu kunci penting untuk ini adalah usaha yang terusmenerus untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan kaum wanita Indonesia dalam arti yang seluas-luasnya.
Tanpa pengetahuan dan ketrampilan, sulit sekali kita kembangkan peranan kaum wanita dalam pembangunan nasional.
“Namun, kata Kepala Negara lebih lanjut, harus disadari bahwa peranan kaum wanita dalam pembangunan itu sama sekali tidak boleh berarti kaum wanita semata-mata dihadapkan memberikan sumbangan yang sebesar-besarnya bagi pembangunan. Sebaliknya hasil-hasil pembangunan itu pun harus dapat dinikmati oleh kaum wanita,” ujar Presiden.
Dari Rakernas ini menurut Ny. Lasjiah Soetanto SH, diharapkan diperoleh materi masukan bagi penyusunan pokok-pokok petunjuk pelaksanaan bagi program peningkatan peranan wanita, khususnya yang bersifat lintas sektoral. (RA)
…
Jakarta, Kompas
Sumber : KOMPAS (14/03/1985)
—
Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 341-342.