PINTU TERBUKA BAGI WAKIL2 RAKYAT DARI NEGARA2 PEMBERI BANTUAN

PINTU TERBUKA BAGI WAKIL2 RAKYAT DARI NEGARA2 PEMBERI BANTUAN [1]

 

Jakarta, Kompas

Dalam rangka usaha Senat AS untuk mengetahui seberapa Jauh effisiensi dan manfaat bantuan luarnegeri AS pada negara2 lain, hari Kamis tiba di Jakarta empat Senator AS. Jumat kemarin mereka diterima Presiden Soeharto di Istana Merdeka.

Senator yang sedang bersalaman dengan Presiden adalah Joseph Montoya (Demokrat – New Mexico), di belakangnya Senator Ernest Hollings (Demokrat – South Carolina), berbaju putih Senator Birch Bayh (Demokrat – Indiana) dan paling kanan Senator keturunan Jepang, Daniel Ken Inou-ye (Demokrat – Hawai). Seorang lagi, Senator Edward Stevens (Republik – Alaska) Jumat malam tiba di Jakarta, menyusul rekan2nya.

Pembicaraan dengan Presiden itu berlangsung satu jam. Menurut Sekneg Sudharmono, para Senator itu umumnya punya kesan baik terhadap pelaksanaan pembangunan di Indonesia, yang salah satu unsur modalnya adalah bantuan dari LN.

“Tidak seluruhnya benar jika dikatakan, bahwa bantuan2 luarnegeri AS itu digunakan untuk hal2 yang tidak bermanfaat di negara2 sedang berkembang,” kata mereka.

Dari kalangan Senat AS memang timbul semacam ketidak-percayaan pada kemanfaatan bantuan2 LN, dan menilainya sebagai pemborosan, sampai2 Senat pernah menolak rancangan bantuan LN yang diajukan Presiden Nixon. Khusus untuk Indonesia, tahun 1970 Nixon mengusulkan bantuan 30 juta dollar, dengan perincian: 17 juta untuk bantuan militer dan 13 juta tambahan bantuan ekonomi. Dalam anggaran belanjaAS tahun 1972, jumlah keseluruhan bantuan LN-nya 4 milyar dollar !

Presiden dapat Memahami

Dalam dialog dengan Senator2 tersebut, Presiden Soeharto menyatakan, bahwa Indonesia justru menyadari sekali arti bantuan2 tsb. Bantuan ini harus digunakan sebesar mungkin untuk kepentingan rakyat. Pemanfaatannya bukan saja dipertanggungjawabkan pada rakyat Indonesia, tapi Pemerintah RI juga membuka pintu bagi wakil2 rakyat negara yang membantu, untuk menyaksikan sendiri pemanfaatan bantuan tsb. “Sebab kita juga memahami, bahwa para wakil itu harus bertanggung-jawab pula pada rakyatnya, bahwa uang mereka juga digunakan untuk bantuan luar negeri,” kata Kepala Negara.

Team Senator dari Komisi LN Senat AS itu hari Kamis telah bertemu dengan Menlu Adam Malik, dan, hari Jum’at menemui pula Menteri Ekuin dan Deputy Ketua Bappenas. Menurut rencana, mereka Sabtu pagi menuju Bangkok. Sebelum ke Indonesia, mereka juga telah mengunjungi Jepang dan Philipina untuk tujuan serupa. (DTS)

Sumber: KOMPAS (13/01/1973)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 71-72.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.