PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DITENGAH-TENGAH USAHA PETERNAKAN AYAM DAN TABANAS

PRESIDEN DAN WAKIL PRESIDEN DITENGAH-TENGAH USAHA PETERNAKAN AYAM DAN TABANAS [1]

 

Jakarta, Kompas

Presiden Soeharto dan Wakil Presiden Hamengkubuwono IX Rabu kemarin masing2 menghadiri acara yang erat hubungannya dengan meningkatkan usaha pembangunan.

Presiden Soeharto menghadiri penutupan “kontes ayam dan pameran unggas nasional yang kedua” di Bandung, sedang Wakil Presiden dalam kedudukannya sebagai pimpinan Kwarnas Gerakan Pramuka menerima dan menyerahkan bahan2 kampanye Tabanas – Taska di Jakarta.

Presiden antara lain menyerahkan piala bergilir Presiden RI kepada Unit Peternakan Ayam Pemda DKI Jaya juara umum pertama kontes ayam. Upacara ini didahului tarian “memelihara ayam”, yang dilakukan oleh tigapuluh penari pria-wanita. Prianya berbaju hitam dan wanitanya berkebaya merah, bersarung kuning.

“Peristiwa 5 Agustus”

Dalam upacara di halaman Balaikota Kodya Bandung, yang dihadiri pula oleh ratusan warga kota Kembang itu, Presiden tidak hanya mengemukakan perlunya usaha memenuhi kebutuhan protein hewani tapi juga mengetengahkan lagi soal “peristiwa 5 Agustus”. Ia menegaskan, “peristiwa 5 Agustus” tidak bisa dibenarkan, karena merusak hasil2 pembangunan yang telah kita capai. “Kalau kita merusak, berarti kita mundur. Juga berarti menghalangi pembangunan. Mudah2an ini tidak akan menjadi penyakit bangsa Indonesia,” kata Presiden yang berbicara tanpa naskah.

Kebutuhan Protein

Mengenai masalah protein hewani, Presiden mengatakan, bahwa kekurangan dalam hal itu hanya dapat dipenuhi dengan mempertinggi peternakan unggas, seperti itik dan ayam, disamping ternak-potong dan ikan. Setiap tahunnya orang Indonesia rata2 hanya makan 2,8 Kg daging, 13 butir telor dan 0,5 liter susu. Padahal menurut norma gizi, orang Indonesia rata2 memerlukan setahunnya 8 kg daging, 40 butir telor dan 2,5 liter susu.

Presiden menganjurkan kepada mereka yang ekonominya kuat untuk bergerak di bidang pembibitan, sedang yang lemah di bidang telor dan ayam ­potong.

Pameran

Pameran unggas nasional tahun ini diikuti lima belas propinsi, yang masing2 memperagakan perkembangan peternakan unggas didaerahnya. diperkenalkan pula dalam pameran itu peternakan itik jenis Alibio dari Kalimantan Selatan, yang terkenal mempunyai kemampuan bertelor tinggi.

Untuk lebih meningkatkan mutu kontes di Bandung itu, diundang pula peternak2 teladan. Dua puluh satu peternak teladan dari enam belas propinsi memenuhi undangan itu. Mereka mendiskusikan usaha peternakan ayam serta unggas. Sedangkan Mimin Soma dari Jawa Barat terpilih sebagai peternak teladan terbaik.

Sementara itu di Jl. Merdeka Selatan 6, diselenggarakan penyerahan bahan2 kampanye Tabanas dan Taska, Sri Sultan sebagai pimpinan Kwarnas Pramuka menerima bahan2 itu dari Gubernur Bank Indonesia Drs. Rachmat Saleh dan menyerahkan kepada wakil Pramuka.

Tabanas dan Taska kini sudah berhasil mengumpulkan dana Rp. 30 milyar. Tapi usaha peningkatannya terus diusahakan. Usaha ini paling effisien adalah melalui lembaga2 pendidikan dan gerakan Pramuka, kata Rachmat Saleh.

Beberapa jam sebelum upacara di Jl. Merdeka Selatan itu, di Departemen P & K juga diadakan penjelasan2 tentang Tabanas – Taska serta penyerahan bahan2 kampanye berupa poster2. Pada tahap pertama, kampanye dilakukan di DKI Jaya, sedangkan tahap kedua di kota2 Medan, Bandung, Surabaya, Yogyakarta, Semarang dan Ujungpandang. Pada tahap ketiga barulah dilakukan di kota2 propinsi lainnya dan kabupaten2. (DTS)

Sumber: KOMPAS (13/09/1973)

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku III (1972-1975), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 231-232.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.