PRESIDEN : SEMUA DESA AGAR KEMBANGKAN POSYANDU

PRESIDEN : SEMUA DESA AGAR KEMBANGKAN POSYANDU

 

 

Presiden Soeharto menyerukan agar semua desa mengembangkan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) karena di sinilah kunci penting bagi pemeliharaan kesehatan dan demi terwujudnya kesehatan masyarakat.

Kepala negara menyatakan hal itu dalam sambutannya pada peringatan Hari Kesehatan Nasional yang dipusatkan di Dukuh Kringinan, kabupaten Sleman D.I. Yogyakarta, Rabu pagi.

Peringatan Hari Kesehatan Nasional kali ini yang dipusatkan di Dukuh Kringinan memang sederhana, namun bersejarah. Sebab pada tanggal 12 Nopember 1959 di tempat ini Presiden Soekarno (alm) mencanangkan pentingnya pemberantasan penyakit malaria yang pada zaman itu sangat mengganggu masyarakat, kata presiden.

Karena itu, hakekat peringatan Hari Kesehatan Nasional adalah pembaharuan tekad dan usaha bangsa Indonesia untuk terus menerus menyehatkan kehidupan lahir bathin masyarakat, kata presiden.

Karena itu, hakekat peringantan Hari Kesehatan Nasional adalah pembaharuan tekad dan usaha bangsa untuk terus menerus menyehatkan kehidepan lahir bathin, kata Presiden.

Tingkat kesehatan masyarakat merupakan salah satu tolak ukur yang penting dari keberhasilan pembangunan, kata kepala negara.

Ia mengatakan di bidang kesehatan “kita mencita-citakan agar setiap penduduk mampu hidup sehat.” hidup sehat itu dapat dilaksanakan oleh setiap orang.

Caranya adalah dengan menjaga dan memelihara kesehatan masing­masing. Menurut presiden, menjaga dan memelihara kesehatan itu tidak harus dengan cara-cara yang sulit dan biaya mahal yang tidak terjangkau masyarakat luas, karena ada cara yang sederhana dan murah yang bila dilaksanakan dengan tepat, tekun dan terus menerus maka akan dapat memelihara kesehatan.

Cara-cara itu kata kepala negara telah dipelopori oleh PKK dalam tahun terakhir ini dengan petunjuk petunjuk dari Puskesmas.

Cara-cara itu mulai ditingkatkan melalui Pos Pelayanan Terpadu. Puluhan ribu Posyandu didirikan dan harus ditingkatkan baik jumlah maupun peranannya untuk memberikan kesehatan kepada masyarakat secara keseluruhan, kata presiden.

Di dalam dan melalui Posyandu inilah diharapkan dapat dikembangkan kegiatan-kegiatan yang terpadu dalam rangka meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat seperti kegiatan-kegiatan peningkatan gizi, imunisasi, program KB dan sebagainya.

Karena itu, dari Dukuh Kringinan ini pada peringatan Hari Kesehatan Nasional sekarang, “saya ajak seluruh lapisan masyarakat agar bersama-sama mengembangkan Posyandu di lingkungan masing-masing”.

Presiden minta segenap jajaran pemerintahan mulai dari tingkat pusat sampai ke daerah-daerah mengadakan kerja sama yang seerat-eratnya dan memadukan program programnya agar Posyandu dapat berkembang dan menjalankan peranan setepat-tepatnya.

Anak-Anak Bangsa Sehat

Presiden mengingatkan masyarakat yang sehat akan melahirkan anak­anak bangsa yang sehat dan anak-anak bangsa sehat kelak akan menjadi manusia yang sehat.

Manusia yang sehat lahir bathin itulah yang akan menjadi pembangunan bangsa dan negara Indonesia dalam tahun-tahun yang datang dasawarsa-dasawarsa yang akan datang bahkan abad-abad yang akan datang. Hari depan bangsa dan negara kita akan tergantung dari mutu anak-anak yang kita asuh hari ini kata kepala negara.

Karena itu pula pada peringatan Hari Kesehatan Nasional sekarang ini “saya canangkan Posyandu sebagai bagian yang strategis dari pelaksanaan dasawarsa anak 1906-1996” demikian Presiden Soeharto.

Peringatan Hari Kesehatan Nasional itu ditandai dengan penekanan tombol sirene dan penandatangan prasasti oleh Presiden Soeharto sebagai tanda dimulainya gerakan Posyandu.

Kemudian diserahkan pula paket kerja Posyandu dan bibit obat tradisional secara simbolis kepada ketua umum tim penggerak PIK pusat dan ketua tim penggerak PKK di Yogyakarta oleh Ibu Tien Soeharto. Suatu sajak sebagai ungkapan terima kasih seorang anak kepada Presiden Soeharto juga dibacakan pada kesempatan itu.

Presiden dan Ibu Tien Soeharto juga menyaksikan peragaan cuplikan sejarah pembangunan kesehatan meninjau pameran dan mengadakan temu wicara dengan kader kesehatan profesi kesehatan anggota PKK Dharma Wanita dan PPL Pertanian.

Dalam rombongan presiden ikut pula beberapa menteri kabinet IV Presiden dan rombongan kembali ke Jakarta Rabu siang. (RA)

 

Yogyakarta, Antara

Sumber : ANTARA (12/11/1986)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 606-608.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.