PRESIDEN : HIPMI AGAR PANDAI MELIHAT PELUANG USAHA

PRESIDEN : HIPMI AGAR PANDAI MELIHAT PELUANG USAHA

 

 

Presiden Soeharto menasehatkan para pengusaha muda agar pandai­-pandai melihat peluang usaha, selain jasa kontruksi, yang selama ini dikerjakan oleh sekitar 70 persen anggota HIPMI.

Ketika menerima para pengurus Pusat HIPMI di Bina Graha Jakarta, Senin. Presiden menunjuk beberapa bidang usaha yang masih terbuka luas untuk dikembangkan, antara lain pertanian, peternakan dan perkebunan, industri kecil dan kerajinan serta pemanfaatan hasil pertanian rakyat, misalnya membantu pemasaran atau menjadi penghubung antara petani dengan pengekspor.

Ketua Umum BPP HIPMI, Sharif C. Soetardjo, kepada wartawan mengungkapkan bahwa kepada Presiden pihaknya melaporkan hasil-hasil Sidang Dewan Pleno HIPMI yang berlangsung di Sukabumi, tanggal 12 dan 13 Desember 1986 yang lalu.

Selain keputusan yang menyangkut program kerja dan pembinaan anggota, sidang pleno tersebut menghasilkan pula pokok-pokok pikiran organisasi tersebut bagi penyusunan GBHN 1988/1993.

Presiden kepada para tokoh pengusaha muda itu menjelaskan latar belakang pengaturan tata niaga sejumlah komoditi yang bertujuan menjaga kepentingan rakyat atas komoditi-komoditi vital serta menciptakan iklim usaha yang baik di dalam negeri.

Presiden mengharapkan HIPMI mampu meningkatkan peranannya untuk bersama-sama pemerintah mendorong koperasi terutama di pedesaan demi meningkatkan pendapatan rakyat.

Ia mengingatkan, semua pihak bahwa sistem perekonomian di Indo­nesia tidak didasari pemikiran Liberal atau Sosialis, melainkan berdasarkan ketentuan-ketentuan yang tercantum dalam UUD 1945. Berdasarkan itu kekuatan-kekuatan ekonomi dalam BUMN, Swasta dan Koperasi harus saling menunjang.

Menurut Sekjen HIPMI, Anthon Riyanto, HIPMI sekarang mendorong anggotanya untuk menoleh ke bidang usaha lain, misalnya Agrobisnis dan penggalian kekayaan laut seperti pertambakan udang dan pembudidayaan rumput laut.

Di bidang Agrobisnis, Anthon menunjuk usaha anggota HIPMI di NTB yang bekerja sama dengan perusahaan lain membuka perkebunan Jarak sampai 5.000 ha.

HIPMI sekarang beranggotakan sekitar 4.000 pengusaha muda di seluruh Indonesia. 70 persen diantaranya berkecimpung dalam usaha jasa konstruksi yang banyak bergantung pada proyek-proyek pemerintah. (RA)

 

 

Jakarta, Berita Buana

Sumber : BERITA BUANA (16/12/1986)

 

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku VIII (1985-1986), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 528-529.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.