PRESIDEN IMBAU MANFAATKAN LEMBAGA-LEMBAGA PENELITIAN

PRESIDEN IMBAU MANFAATKAN LEMBAGA-LEMBAGA

PENELITIAN[1]

Jakarta, Media Indonesia

Presiden Soeharto mengimbau kalangan dunia usaha swasta atau pengusaha yang makin berperan dalam pembangunan ekonomi menjalin kerja sama lebih erat dan memanfaatkan lebih banyak lagi kemampuan lembaga- lembaga penelitian bagi pengembangan produksi, baik untuk keperluan ekspor maupun bagi kebutuhan dalam negeri.

Untuk itu, Kepala Negara meminta lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan meningkatkan kemampuan, khususnya pada berbagai bidang yang saat ini diperlukan sektor-industri. Menurut Presiden, pengembangan iptek harus dapat membantu sektor-sektor produksi dan ekonomi dalam memperkuat daya saing ekspor dan membendung arus impor barang modal maupun barang konsumsi. Hal ini dapat dilakukan dengan menjalin kemitraan antara lembaga-lembaga penelitian dan pengembangan dengan sektor produksi yang sesuai.

Presiden mengemuk akan hal itu pada Sidang Paripurna Terbuka Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia-Dewan Riset Nasional sekaligus meresmikan Sarana Ilmu Pengetahuan dan Teknologi di kawasan Puspitek, Serpong, kemarin. Selanjutnya Kepala Negara mengungkapkan, bioteknologi merupakan salah satu teknologi yang memiliki prosp ek sangat baik bagi pembangunan. “Pemanfaatan, penguasaan dan pengembangannya sangat strategis, karena tekn ologi ini diperlukan baik oleh sektor pertanian maupun indu stri yan g tengah teru s ditingkatkan pembangunannya ,”jelas Presiden.

Untuk itu, tutur Kepala Negara, salah satu indu stri yang perlu didorong pengembangannya adalah industri yang memanfaatkan bioteknologi. lndustri ini, kata Presiden, sarat dengan teknologi yang kini tengah berkembang pesat, dan produk yang dihasilkan diperlukan masyarakat luas.

“Demikian pula halnya dengan bioteknologi pertanian. Dengan dukungan bioteknologi, produk pertanian dapat lebih ditin gkatkan kualitasnya melalui pengembangan bibit baru maupun dengan memuliakannya,”kata Pak Harto.

Presiden mengingatkan, masa depan yang akan dimasuki bangsa Indonesia bukan hanya sekedar kelanjutan dari masa lampau yang akan ditinggalkan. Bangsa Indonesia, tutur Kepala Negara, harus benar-benar memahami sifat khas, tantangan dan peluang yang terbuka di masa depan, agar mampu melewatinya dengan selamat. Menurut Presiden, ciri terpenting dari abad ke-21·adalah kernajuan iptek, narnun diharapkan jiwa Pancasila terus bertarnbah kukuh dengan dilengkapi oleh kekuatan iptek yang kian andal. Dalam upaya rnernpercepat penguasaan iptek, kata Kepala Negara, Puspitek perlu dikembangkan sehingga memiliki prasarana yang lengkap, tenaga ilmiah yang berpendidikan dan berkeahlian tinggi.

“Sehingga, Puspitek dapat menjadi modal untuk dirnanfaatkan bagi pembangunan dan kesejahteraan  bangsa,”katanya.

Selain itu, Kepala Negara mengharapkan perguruan-perguruan tinggi dapat turut memanfaatkan sarana penelitian dan pengembangan yang ada kawasan Puspitek. ”Baik untuk rneningkatkan kemampuan para calon sarjana maupun untuk rmemberikan kesempatan bagi para lulusannya guna terus mengembangkan ilmunya,”kata Presiden.

Sumber: MEDIA INDONESIA ( 30/12/1995 )

________________

[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XVII (1995), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 619-620.

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.