PRESIDEN: INDONESIA SlAP TERIMA PETANI TANZANIA[1]
Jakarta, Antara
Presiden Soeharto mengatakan, Indonesia bersedia menerima petani-petani Tanzania untuk mempelajari pengalaman Indonesia di bidang pertanian dalam mewujudkan dan mempertahankan swasembada.
Seusai mengantar rombongan anggota Parlemen Tanzania yang dipimpin Chediel Mgonja di kediaman Jl. Cendana, Kamis, Wakil Ketua MPR/ DPR Soerjadi mengatakan kepada pers bahwa undangan itu disampaikan Presiden selaku Ketua Gerakan Non Blok (GNB).
Kepala Negara mengatakan kepada anggota Parlemen Tanzania itu bahwa petani-petani Afrika itu akan ditempatkan di rumah-rumah petani Indonesia sehingga mereka bisa menyaksikan secara langsung upaya mempertahankan swasembada yang dicapai sejak 1984.
Presiden mengatakan pula negara-negara maju yang tergabung dalam Kelompok Tujuh Negara Industri Maju (G7) telah menyatakan kesediaannya membiayai program pengiriman petani Tanzania dan negara-negara Afrika lain ke Indonesia.
Sementara itu, ketua rombongan Parlemen Tanzania, Chediel Mgonja mengatakan kepada pers bahwa Presiden Soeharto telah menjelaskan hasil pertemuannya dengan Ketua G7 Kiichi Miyazawa dan Presiden AS Bill Clinton di Tokyo baru-baru ini. Pada pertemuan Tokyo itu, dibahas upaya-upaya yang bisa dilaksanakan negara maju khususnya anggota G7 untuk membantu negara berkembang mengatasi berbagai masalahnya termasuk pengembalian utang luar negerinya.
Rombongan Parlemen Tanzania yang tiba di Jakarta 14 Agustus, diundang pimpinan MPR/DPR untuk menghadiri upacara peringatan HUT Indonesia ke-48, dan telah mengunjungi berbagai obyek antara lain IPTN Bandung serta akan meninjau PT. PAL Surabaya. (T/EU02/Ln09/19/08/9310:59)
Sumber: ANTARA(l9/08/1993)
________________________
[1] Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari Buku “Presiden Ke II RI Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku XV (1993), Jakarta: Antara Pustaka Utama, 2008, hal 564-564.