PRESIDEN: KAMPANYE KB MANDIRI JANGAN HANYA DI KOTA BESAR

PRESIDEN: KAMPANYE KB MANDIRI JANGAN HANYA DI KOTA BESAR

 

Jakarta, Antara

Presiden Soeharto meminta supaya program KB Mandiri jangan hanya dilaksanakan di kota-kota besar, melainkan juga dapat dilakukan sampai ke kota-kota kecil dan pedesaan.

Oleh karena itu, Presiden meminta agar daerah-daerah yang tidak dijadikan tempat pencanangan awal kampanye KB mandiri secara besar-besaran 27 Februari mendatang hendaknya ikut pula melakukan kampanye sesuai kemampuan masing­masing untuk memberi kesempatan masyarakat desa melaksanakan KB Mandiri, katanya.

Kepala BKKBN Pusat Haryono Suyono selesai diterima Kepala Negara di Bina Graha Kamis menjelaskan kepada wartawan bahwa untuk keperluan itu Kepala negara berharap daerah-daerah lain dapat mengembangkan inisiatif mereka sendiri.

Kampanye KB Mandiri secara besar-besaran pada tahap pertama akan dilaksanakan mulai 27 Februari 1988 di empat kota besar, yakni Medan, DKI, Surabaya dan Ujungpandang.

Dokter dan bidan swasta yang akan terlibat dalam kampanye itu berjumlah 2900 orang dengan perincian Medan sekitar 450 orang, DKI 1700 orang, Surabaya 400 orang dan Ujungpandang 350 orang.

Presiden berterima kasih kepada mereka dan meminta agar BKKBN dan Departemen Kesehatan mengusahakan supaya pabrik-pabrik obat yang menjual kontrasepsi di pasaran luas dapat memperhitungkan adanya kampanye tersebut.

Maksudnya, pabrik-pabrik itu diharapkan dapat memberikan potongan harga, tanpa harus menderita rugi, untuk memberi keringanan para peserta KB Mandiri.

Kepala Negara mengatakan, kampanye yang merupakan program nasional tersebut hendaknya jangan sampai berhenti walaupun pada masa Sidang Umum MPR mendatang.

Kampanye KB Mandiri akan dilancarkan untuk mendorong masyarakat melaksanakan program KB atas kesadaran, kemauan dan kemampuan sendiri tanpa tergantung pemerintah.

Kampanye itu antara lain akan ditandai dengan pemasangan poster-poster, pemutaran lagu-lagu tentang KB Mandiri di radio.

Selain melaporkan persiapan pelaksanaan kampanye tersebut, Haryono Suyono juga melaporkan kepada Kepala Negara tentang hasil kunjungannya ke Finlandia dan Denmark Januari lalu.

Menurut dia, Pemerintah Denmark sedang mempertimbangkan bantuan melalui saluran multilateral atau swasta untuk penyelenggaraan suatu konperensi Islam internasional di Indonesia tentang penyelenggaraan program KB di negara berkembang.

 

 

Sumber : ANTARA(11/02/1988)

Dikutip sesuai tulisan dan ejaan aslinya dari buku “Presiden RI Ke II Jenderal Besar HM Soeharto dalam Berita”, Buku X (1988), Jakarta : Antara Pustaka Utama, 2008, hal. 620-621.

 

 

Kenapa tidak meninggalkan komentar?

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.